Ciyus? Miapah? Cungguh!
Ciyus? Miapah? Cungguh! - Sekalipun tidak ada maksud serius dan kesungguhan di balik kata “ ciyus ”, “ cungguh ” dan “ miapah ” yang sedang populer saat ini, tidak ada salahnya kita mencoba membahas mereka dengan serius. Tapi sebelumnya, saya akan memberi ringkasan terlebih dahulu terutama bagi mereka yang tidak mengetahui tren bahasa gaul terkini. Belakangan ini, terutama di media sosial, sedang marak penggunaan/pengucapan kata yang berupaya terdengar imut dan lucu — seperti diucapkan balita yang masih cadel. Sebagai contoh, “sungguh” diucapkan/dituliskan jadi “cungguh”. “Serius” jadi “ciyus”. Dan “demi apa” menjadi “miapah”. Agak sulit untuk merumuskan aturan dari gejala bahasa ini (yang kerap dikategorikan ke dalam bahasa alay edisi terbaru). Tidak ada prinsip mutlak, meski ada pola yang terlacak. Layaknya balita cadel, huruf S akan dilafalkan menjadi C (“sungguh jadi “cungguh”). Lalu R akan diganti jadi L atau Y (“rahasia” menjadi “lahacia”). Lalu ad