Inilah Fosil Terkecil Yang Pernah Ditemukan Di Bumi — Ilmuwan dari University of Manchester berhasil menemukan fosil yang diduga merupakan yang terkecil yang pernah ditemukan. Fosil tersebut merupakan fosil parasit tungau yang ada di tubuh laba-laba dan telah berusia 50 juta tahun. Ia terawetkan dalam getah pohon yang sudah membatu menjadi Baltic amber.
Dipublikasikan di Royal Society Biology Letters, ilmuwan yang menemukan mengatakan bahwa fosil tersebut bisa dikuak berkat teknologi computed tomography (CT)-scan yang didesain sehingga mampu menghasilkan gambar tiga dimensi.
"CT-scan memungkinkan kita 'membedah' tubuh tungau yang ada di laba-laba secara digital untuk menguak karakteristik penting di bagian bawah yang sangat penting untuk identifikasi," kata Dr David Penney, ilmuwan penemu fosil itu.
Fosil tungau di punggung seekor laba-laba
Berdasarkan hasil analisis, Penney mengatakan bahwa tungau tersebut masuk dalam golongan arthropoda (hewan dengan kaki beruas-ruas) dan memiliki ukuran yang sangat kecil, hanya 0,000002 milimeter, dan jarang sekali ditemukan.
"Spesimen, yang diduga sangat ekstrem dalam sejarah fosil yang terekam, kemungkinan adalah fosil tertua dari famili Histiostomatidae," kata Penney seperti dikutip Daily Mail, Kamis (10/11/2011).
Jenis tersebut saat ini bisa ditemukan di kotoran hewan dan tumbuhan tertentu. Penney mengatakan, kebanyakan fosil serangga ditemukan dalam satu amber bersama beberapa spesies meski tidak secara langsung menunjukkan bahwa mereka berinteraksi. Fosil tungau kali ini menunjukkan interaksi dan hanya ditemui satu dalam 100.000 spesimen.
Dr Richard Prezoisi, ilmuwan yang juga terlibat penemuan fosil terkecil ini, mengatakan bahwa berdasarkan analisis, lama waktu spesies tungau memakai individu lain untuk transportasi berhasil diketahui. Menurut dia, penemuan ini membuka kemungkinan studi evolusi perilaku.
Baltic amber tempat fosil ini ditemukan adalah resin pohon yang mengeras dan menjebak serangga di dalamnya. Resin yang mengeras tidak akan menghancurkan serangga, tetapi justru mengawetkannya dengan sangat baik sehingga memungkinkan ilmuwan menemukan fosil serangganya. ( kompas.com )
READ MORE - Inilah Fosil Terkecil Yang Pernah Ditemukan Di Bumi
Inilah Temuan Lain Yang Membuktikan Bahwa Kiamat Akan Terjadi Tahun 2012 - Para ilmuwan di Meksiko kembali menemukan prasasti Suku Maya yang memperkuat ramalan akan terjadinya kiamat pada 2012.
Para ilmuwan pernah menemukan prasasti Suku Maya di situs Tortuguero di teluk Tabasco yang sempat menggegerkan dunia karena prasasti itu berisi ramalan terjadinya kiamat pada 2012. Hari kiamat yang berdasarkan interpretasi beberapa kalangan tertera di prasasti itu terkait dengan Bolon Yokte, dewa misterius Suku Maya yang dihubungkan dengan perang dan penciptaan.
Selama ini, prasasti dari Tortuguero merupakan satu-satunya rujukan tentang kiamat 2012. Namun kini, National Institute of Antropology and History di Meksiko mengumumkan bahwa sebenarnya ada satu lagi prasasti yang diperkirakan merujuk pada kiamat 2012. Prasasti itu ditemukan beberapa tahun lalu di situs Comalcalco, sebelah barat Tabasco.
Situs Comalcalco di Meksiko. Di tempat ini, para ilmuwan National Institute of Antropology and History menemukan prasasti yang menjadi referensi tentang terjadinya kiamat pada 2012.
Tak seperti prasasti lainnya, Prasasti Comalcalco berbahan bata merah sehingga disebut Bata Comalcalco. Prasasti itu telah menjadi perbincangan di kalangan ilmuwan akhir-akhir ini. Ada ilmuwan yang mengatakan bahwa teks pada prasasti itu merujuk hari kiamat pada tanggal 21 Desember 2012. Namun, ada pula yang mengatakan 23 Desember 2012. Masih belum jelas.
David Stuart, pakar epigrafi Universitas Texas di Austin, mengatakan, prasasti itu memuat kalender lingkaran, kombinasi posisi hari dan bulan yang berulang tiap 52 tahun. Tanggal yang tertera di prasasti terkait dengan akhir Baktun (periode tiap 394 tahun) ke-13. Angka 13 ialah angka keramat dalam pandangan Suku Maya.
Akhir Baktun ke-13, jika interpretasinya benar, akan jatuh pada 21 Desember 2012, yang boleh jadi merupakan akhir dunia. Namun, Stuart mengatakan bahwa interpretasi itu bisa saja salah. Tanggal yang dimaksud mungkin sudah terjadi pada masa lalu, merujuk kejadian besar di era klasik.
"Tidak ada alasan bahwa itu tidak bisa merujuk tanggal di masa lalu, mendeskripsikan peristiwa di masa klasik. Di samping itu, huruf ketiga pada prasasti sepertinya merujuk pada kata kerja huli, 'Dia datang'. Tak ada penanda masa depan, yang dalam pikiran saya, berarti bahwa tanggal di Comalcalco lebih berupa sejarah daripada masa depan," jelas Stuart, Jumat (25/11/2011).
Apakah benar akan ada kiamat pada 2012? Jawabnya, tak ada yang tahu. Tapi National Institute of Antropology and History telah lama menyatakan bahwa kiamat 2012 yang dikaitkan dengan Suku Maya adalah interpretasi yang kurang tepat. Suku Maya memandang dunia sebagai sebuah siklus, berawal dan berakhir secara berkala, bukan seperti pandangan awam bahwa dunia nantinya akan benar-benar berakhir. ( kompas.com )
READ MORE - Inilah Temuan Lain Yang Membuktikan Bahwa Kiamat Akan Terjadi Tahun 2012
Hitler Menciptakan "Piring Terbang" Untuk Hancurkan New York dan London – Meski terdengar sulit dipercaya, sejumlah klaim baru mengungkap bahwa para ilmuwan Hitler menciptakan sebuah "piring terbang" yang akan dipergunakan untuk menyerang New York dan London.Saat militer Hitler mulai menyerang lokasi yang jauh seperti Stalingrad dan Afrika Utara, ia memerintahkan para ilmuwannya menciptakan senjata super untuk memenangkan perang.Beberapa di antaranya, seperti roket V2 dan jet tempur, berhasil diciptakan, namun terlalu terlambat untuk mencegah kekalahan.Beberapa lainnya terlalu ambisius sehingga tidak pernah sampai di meja gambar, seperti UFO. Tapi, kini diklaim bahwa para ilmuwan Hitler memang merancang piring terbang dan bahkan sanggup membuatnya melayang.Program tersebut dijalankan di bawah komando personel SS (Schutzstaffel) Hans Kammler dan disebut-sebut telah menciptakan terobosan signifikan dalam eksperimen antigravitasi, demikian isi laporan majalah sains Jerman, PM, seperti dikutip DailyMail.
ILUSTRASI: Sejumlah klaim baru mengungkap bahwa para ilmuwan Hitler pernah menciptakan sebuah piring terbang yang akan dipergunakan untuk menyerang New York dan London. (Foto: Google) Majalah itu mengutip keterangan sejumlah saksi mata yang yakin melihat sebuah piring terbang berlambangkan Salib Besi militer Jerman terbang rendah di atas Sungai Thames pada tahun 1944."Amerika juga menganggap serius keberadaan senjata tersebut," tambah majalah itu.Kala itu, New York Times menuliskan mengenai "piring terbang misterius" dan memublikasikan foto kendaraan tersebut melintas dengan kecepatan tinggi di atas gedung-gedung pencakar langit kota itu.Majalah itu menambahkan, Jerman telah menghancurkan sebagian besar dokumen kerja mengenai aktivitas mereka. Tapi, pada tahun 1960 di Kanada, para ilmuwan menciptakan kembali kendaraan tersebut. Yang membuat mereka heran, piring terbang itu memang benar-benar bisa terbang.Proyek itu diberi nama skema Schriever-Habermohl. Rudolf Schriever adalah teknisi dan pilot penguji cob, sementara Otto Habermohl adalah seorang teknisi. Proyek itu berbasis di Praha antara tahun 1941 dan 1943.Yang awalnya merupakan rencana yang dikembangkan Luftwaffe setelah Hitler memerintahkan kepala angkatan udaranya, Hermann Goering menciptakan senjata super, akhirnya proyek itu diambil alih oleh Kammler pada tahun 1944.Para tahanan pasukan sekutu mengklaim beberapa kali melihat piring terbang berwarna perak berdiameter sekitar 5,4 meter.Joseph Andreas Epp, seorang teknisi dalam proyek tersebut, mengatakan bahwa ada 15 purwarupa yang dibuat. Ia menyebutkan bahwa kokpit tengah dikelilingi baling-baling sayap yang berputar membentuk lingkaran dan memungkinkan kendaraan itu melayang.Setelah piring melayang, dipergunakan jet atau roket berdaya dorong horizontal untuk menggerakkan piring terbang itu.Setelah perang usai, banyak ilmuwan Jerman membantu program luar angkasa AS.Teori tersebut semakin diperkuat klaim Igor Witkowski, seorang mantan jurnalis dan ahli sejarah militer serta teknologi luar angkasa Polandia.Dalam bukunya yang bertajuk Prawda O Wunderwaffe yang terbit pada tahun 2000, ia mengklaim bahwa Nazi telah menciptakan sebuah pesawat berbentuk mirip lonceng, dan Hitler menginginkan para ilmuwan dan teknisi terbaiknya untuk membantu mewujudkan keinginannya.Gagasan serupa sebelumnya pernah diangkat dalam film komedi fiksi ilmiah buatan Finlandia, Iron Sky, yang mengisahkan kehidupan nyata Hans Kammler yang disebut-sebut mampu menciptakan terobosan signifikan dalam eksperimen antigravitasi menjelang akhir Perang Dunia II.Film itu mengisahkan bagaimana pesawat-pesawat pertama Nazi diluncurkan pada akhir 1945 dari sebuah pangkalan rahasia yang dibangun di Antartika untuk menemukan Schwarze Sonne (matahari hitam) di "sisi gelap" bulan.Hal itu akan dipergunakan untuk membangun armada invasi kuat dan kembali ke Bumi untuk mengambil alih kendali saat waktunya tiba, dalam film itu dikisahkan pada tahun 2018. ( suaramedia.com )
READ MORE - Hitler Menciptakan "Piring Terbang" Untuk Hancurkan New York dan London
Ternyata Proyek UFO Adolf Hitler Bukanlah Sebuah Fantasi – Arsip-arsip amat rahasia Nazi mengungkapkan bahwa fantasi Adolf Hitler yang ingin menciptakan armada UFO Nazi yang bisa menghancurkan London dan New York memang kenyataan.
Perintah itu disampaikan saat pasukan Hitler di berbagai lokasi mundur.
Lokasi yang diduga sebagai tempat produksi UFO Nazi tersebut adalah serangkaian terowongan terowongan yang terkubur di bawah Lembah Jonas di Thuringia, pusat Jerman.
Di bawah komando Jenderal SS (polisi khusus Nazi) Hans Kammler, sejumlah kelompok pekerja budak bekerja keras untuk merealisasikan mimpi Hitler.
Seperti yang banyak diketahui, proyek piring terbang atau yang lebih dikenal dengan UFO merupakan proyek rahasia zaman Nazi yang dipimpin oleh Adolf Hitler. (Foto: Burlington News)
Majalah sains Jerman, PM, mengungkapkan betapa canggihnya program tersebut saat para ilmuwan bekerja keras di sejumlah pabrik rahasia untuk memproduksi UFO untuk memenangkan perang.
Majalah itu mengutip keterangan sejumlah saksi mata yang mengaku melihat sebuah piring terbang dengan tanda salib besi Jerman yang terbang rendah di atas Sungai Thames, Inggris, pada 1944 silam.
"Amerika juga menganggap serius keberadaan senjata tersebut. Agaknya, meskin tersebut mampu menempuh jarak 2.000 kilometer pada penerbangan perdananya," demikian dilansir The Sun.
AS yakin bahwa Jerman bisa menggunakan piring terbang untuk menjatuhkan senjata ke New York, sebuah target yang ingin diserang Hitler saat perang berlanjut.
Kala itu, New York Times melaporkan terlihatnya "piring terbang misterius" dengan foto-foto benda tersebut yang terbang dengan kecepatan amat tinggi di atas gedung-gedung di kota itu yang menjulang tinggi.
"Jerman telah menghancurkan sebagian besar berkas yang berisi aktivitas mereka, tapi ada sejumlah petunjuk yang membuktikan bahwa (armada UFO Nazi) memang ada," tambah harian tersebut.
Proyek UFO Nazi dipimpin oleh dua orang insinyur, Rudolf Schriever dan Otto Habermohl, dan berbasis di Praha, Ceko, antara tahun 1941 hingga 1943.
Proyek yang berawal dari sebuah proyek Luftwaffe tersebut akhirnya berada di bawah kendali menteri persenjataan Albert Speer sebelum kembali diambil alih oleh Kammler pada 1944.
Para saksi mata yang ditangkap pasukan sekutu setelah perang mengklaim pernah melihat piring terbang dalam beberapa kejadian.
Joseph Andreas Epp, seorang teknisi yang menjadi konsultan untuk proyek Schriever-Habermohl, mengklaim ada 15 prototipe UFO yang sudah dibuat.
Ia menjelaskan tentang bentuk pesawat berupa kokpit setral yang dikelilngi sayap dan baling-baling yang berputar dan membentuk sebuah lingkaran.
Baling-baling tersebut direkatkan dengan sebuah pita di sisi luarnya dan dibuat berputar dengan roket-roket kecil yang dipasang di sekitar lingkaran.
Ketika kecepatan rotasinya cukup dan piring terbang mengangkasa, kemudian dinyalakan jet atau roket horizontal untuk menggerakkannya.
Dalam bukunya terbitan tahun 2000, Prawda O Wunderwaffe, Igor Witkowski, seorang sejarawan dan jurnalis Polandia yang mendalami bidang militer dan teknologi luar angkasa, mengklaim bahwa Hitler ingin para ilmuwannya tetap ada untuk membuat pesawat berbentuk bel.
Sedemikian mengesankannya teknologi Nazi yang ditemukan di akhir perang, para ilmuwan roket V-2 sampai diburu oleh AS dan Uni Soviet untuk dipekerjakan dalam program peluru kendali dan luar angkasa masing-masing.
Lebih dari 120 ilmuwan roket, termasuk Wernher von Braun, yang menjadi tokoh sentral di NASA, menemui teknisi Jerman Georg Klein dan mengklaim bahwa ada dua jenis piring terbang yang diciptakan Nazi.
Klein, yang setelah perang berkarier sebagai insinyur aeronautika, mengatakan, "Saya tidak gila, eksentrik, atau berfantasi. Ini yang saya lihat dengan mata kepala sendiri, sebuah UFO Nazi!"
Sejumlah kru pesawat pengebom Amerika dan Inggris juga melaporkan penampakan aneh di atas wilayah musuh. ( suaramedia.com )
READ MORE - Ternyata Proyek UFO Adolf Hitler Bukanlah Sebuah Fantasi
Memahami Makna Senyuman Dari 2 Milyar Tahun Yang Lalu - Seorang seniman purbakala, John Gurche, berhasil merekonstruksi wajah yang diduga nenek moyang terdekat manusia. Inilah sosok asli Kurabo yang digadang bisa menjelaskan asal usul yang hilang di antara kera dan manusia.
Kurabo adalah fosil homonim purba yang ditemukan di Goa Mapala, Afrika Selatan, pada 2008. Meski penampilannya primitif, Karabo memiliki banyak ciri khas dari genus Homo, genus tempat manusia modern (Homo Sapiens) bernaung. Ilmuwan yang meneliti fosil Karabo menyebutnya sebagai spesies baru yang diberi nama Australopithecus sediba.

Lee Berger, profesor evolusi biologi dari Witwatersrand University di Johannesburg, kagum dengan hasil rekonstruksi purbakala ini. "Kami belum pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," katanya dalam Daily Mail, hari ini.
Kurabo hasil rekonstruksi Gurche sungguh ada di antara kera dan manusia. Wajah, mata, dan bagian mulut serupa manusia. Adapun tulang pipi dan kening seperti hewan liar. "Saya pikir ini yang paling akurat yang pernah dilakukan," kata Berger.
Pada 2008, penemuan fosil Kurabo menjadi perhatian dunia setelah dipublikasikan di lima makalah ilmiah. Saat itu ditemukan fosil bocah laki-laki pra-remaja dan fosil kerangka perempuan berusia akhir 20 tahunan atau awal 30 tahunan yang digali pada situs yang sama.
Kedua fosil Karabo yang menjadi landasan teori baru itu diperkirakan mati pada waktu yang sama. Terkubur dalam sedimen tanah longsor, kedua fosil itu nyaris terawetkan secara sempurna jauh di dalam gua. Karabo diperkirakan hidup satu juta tahun setelah fosil Lucy yang ditemukan di Afrika Timur.
Itukah nenek moyang manusia?
READ MORE - Memahami Makna Senyuman Dari 2 Milyar Tahun Yang Lalu
Misteri Hantu Albert Einstein - Banyak orang tak percaya hantu itu ada, tapi tak sedikit pula mereka yang yakin adanya dunia lain. Sejumlah tayangan televisi bahkan memperlihatkan beberapa pemburu hantu membawa peralatan elektronik yang diyakini dapat mendeteksi energi hantu.
Meski belum bisa menyajikan bukti tak terbantahkan bahwa hantu itu ada, banyak pemburu hantu yakin fisika modern pun mendukung keberadaan hantu. Mereka merujuk pada hukum kekekalan energi yang dirumuskan oleh bapak fisika modern, Albert Einstein, sebagai dasar ilmiah keberadaan hantu.
Dalam bukunya, “Ghosthunters,” peneliti hantu John Kachuba menulis, “Einstein membuktikan bahwa seluruh energi di alam semesta adalah tetap dan tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Jadi apa yang terjadi denmgan energi itu ketika kita mati? Jika itu tak dapat dihancurkan, energi itu pastinya, menurut Einstein, berubah menjadi energi dalam bentuk lain. Apakah energi baru itu? Apakah kita bisa menyebut kreasi baru itu hantu?”

Gagasan ini muncul dan diusulkan sebagai bukti adanya hantu. Sebuah kelompok di Amerika Serikat yang bernama Tri County Paranormal menyatakan, “Ketika kita hidup, kita memiliki energi listrik dalam tubuh kita. Apa yang terjadi dengan listrik yang berada dalam tubuh kita, yang membuat jantung berdenyut dan kita bernafas?”
Jawaban pertanyaan itu sebenarnya sangat sederhana dan tidak misterius. Setelah seseorang meninggal, energi dalam tubuh mereka maupun seluruh organisme lain pindah ke lingkungan. Ketika seorang manusia mati, energi yang tersimpan dalam tubuh mereka dilepas dalam bentuk panas, dan pindah ke binatang yang mengonsumsi jasad itu, baik binatang liar maupun bakteri dan cacing serta tumbuhan yang menyerap nutrisi dari tanah. Jika jasad itu dikremasi, energi dilepas dalam bentuk panas dan cahaya.
Ketika kita makan tumbuhan atau binatang mati, kita mengonsumsi energi mereka dan mengubahnya menjadi energi bagi tubuh kita. Reaksi kimia ketika makanan dicerna melepas energi yang dibutuhkan binatang untuk hidup, bergerak dan bereproduksi. Energi itu tidak ada dalam bentuk energi elektromagnetik berbentuk bola cahaya, melainkan panas dan energi kimia. ( tempointeraktif.com )
READ MORE - Misteri Hantu Albert Einstein
Misteri Danau Labuan Cermin, Danau Air Tawar Di Atas Laut - Jauh di pedalaman Kalimantan Timur sana, terbentanglah Danau Labuan Cermin. Danau bening ini istimewa karena memiliki laut di dasarnya. Laut di dasar danau? Benar, danau ini memiliki aliran air asin yang hanya ada di bagian bawah danau.
Labuan Cermin terletak di Kecamatan Biduk-biduk, Kalimantan Timur. Jika dilihat di peta, letaknya tepat di punggung hidung Kalimantan. Tempat ini bisa ditempuh dalam tiga jam perjalanan laut dari Derawan.
Bagian atas Danau Labuan Cermin berisi air tawar seperti danau pada umumnya. Namun beberapa meter di bawahnya terdapat aliran air asin. Anehnya, kedua jenis air ini tidak tercampur. Secara kasat mata dapat dilihat bahwa air laut dan air tawar dipisahkan oleh lapisan serupa awan.
Belum ada yang melakukan penelitian di daerah ini sehingga terbentuknya fenomena ini masih menjadi misteri.
Lapisan keruh berwarna putih itu diduga hasil pembusukan organisme dasar labuhan yang terperangkap dan tak bisa pergi. Dua jenis air di danau ini juga menghadirkan organisme dari dua dunia. Ikan air tawar hidup di permukaan, sedangkan ikan air laut bisa ditemukan di dasar danau.
Saat saya kesana, kebetulan lapisan air tawar sedang tipis. Awak kapal menyelam dan sempat mencicipi air asin di kedalaman sekitar dua meter. Rupanya ketebalan lapisan air tawar dan air asin bisa berubah sesuai dengan pasang-surut air laut.
Danau mungil ini dikelilingi hutan dan ada tebing menjulang tinggi di salah satu sisinya. Sambil berenang kami disuguhi musik hutan — suara burung dan serangga. Tak mengherankan jika danau ini diberi nama Labuan Cermin: airnya jernih sekali sampai orang bisa bercermin di atasnya. Arus di beberapa tempat cukup kuat dan mudah menyeret orang yang tak bisa berenang.
Untuk menuju tempat ini kami harus menumpang sampan nelayan dan melewati perjalanan selama 15 menit, menembus semak bakau dan hutan. Hutan itu masih dihuni aneka binatang liar seperti monyet, bekantan, berang-berang dan beruang madu.
Karena jaraknya cukup jauh dari kota, jarang atau hampir tidak ada turis yang berkunjung ke sini. Tempat ini hanya dikenal oleh orang-orang lokal dari sekitar daerah itu. Fasilitas dan prasarana pun masih seadanya. Tempat kami menginap adalah sebuah Pusat Informasi Nelayan (PIN) binaan The Nature Conservancy, lembaga pegiat pelestarian lingkungan yang mengundang saya mengunjungi tempat ini.
PIN berbentuk rumah panggung di tepi muara sebuah sungai, hanya beberapa ratus meter dari laut. Rumah itu punya semacam dermaga kecil tempat menambatkan perahu. Sungai di depan PIN berair payau. Kadar keasinannya tergantung pada pasang-surut air laut. Ketika laut surut, sungai berubah menjadi sangat jernih sehingga dasarnya dapat dilihat dengan jelas.
Dari beranda kita bisa melihat ikan berseliweran. Ardi, anak nelayan yang suka bermain di PIN menjelaskan pada kami jenis-jenis ikan itu. Ada ikan yang banyak durinya, ada ikan yang menyengat dan ikan yang bertubuh pipih panjang. Tak hanya dikunjungi oleh para nelayan, PIN juga menjadi tempat berkumpul anak-anak nelayan yang hendak menonton film tentang kehidupan laut atau membaca koleksi perpustakaan.
Hari mulai gelap saat beberapa nelayan berangkat melaut. Adapun kami menghabiskan malam dengan minum kopi di beranda dan menatap air sungai dan bulan nyaris purnama. Suasana damai yang tak bisa ditemui di kota. ( yahoo.com )
READ MORE - Misteri Danau Labuan Cermin, Danau Air Tawar Di Atas Laut
Kepunahan Massal Perlahan Mulai Mengancam Bumi – Menurut proyeksi Divisi Populasi PBB, pada 31 Oktober 2011 nanti, populasi manusia di Bumi mencapai tujuh miliar. Di sisi lain, hal ini akan memusnahkan penghuni Bumi lainnya.
Selama bertahun-tahun, penghuni Bumi lain dengan konstan menurun dan banyak spesies telah punah. Hilangnya habitat, populasi, pemanasan global, terlalu banyak memancing dan berburu menjadi alasan utama menurunnya spesies untuk masa depan.
Beberapa ahli biologi yakin, dengan tingkat kepunahan saat ini, Bumi akan mengalami kepunahan massal di mana 75% spesies planet ini akan menghilang dalam periode geologi yang singkat atau dalam 300-2.000 tahun mendatang. Berikut 10 spesies yang terancam.

Musang berkaki hitam
Hewan asli Amerika Utara ini telah lama masuk daftar spesies terancam dunia. Perkembangan manusia yang memangkas habitat musang ini kurang dari 2% dari ukuran aslinya juga menjadi penyebabnya. Selain itu, penyakit juga mengintai hewan malang ini.
Pada 1986, ilmuwan yakin, hanya ada 18 musang berkaki hitam yang tersisa di alam liar namun program pengembang biakan hewan ini berhasil membantu populasi musang meningkat menjadi seribu. Meski begitu, hewan ini tetap terancam.
Lele Raksasa Mekong
Ikan sepanjang 10 meter seberat 272kg ini memegang rekor ikan air tawar terbesar yang pernah ditangkap. Meski secara fisik ikan ini besar namun secara populasi tidak. Populasi ikan ini menurun 90% satu dekade terakhir dan ahli yakin hanya ada 300 ikan di alam liar.
Ikan ini hanya bisa ditemui di Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam. Terlalu banyak memancing menjadi dalang menurunnya populasi ikan ini dan perubahan habitat serta hancurnya lahan untuk berkembang biak juga menjadi penyebabnya.
Vaquita
Populasi hewan ini kurang dari 300 di alam liar. Vaquitta Porpoise merupakan kelompok mamalia laut terkecil yang terancam punah. Hewan ini hanya bisa ditemui di teluk California.
Jaring ikan menjadi penyebab turunnya populasi hewan malang ini. Selain itu, klorin pestisida juga menjadi ancaman utama mamalia laut langka ini. Menurut peneliti, Vaquita nampaknya akan mengikuti nasib spesies mamalia kecil lain, Baiji, yang dinyatakan punah pada 2006.
Capung Zamrud
Populasi banyak spesies serangga di dunia mengalami penurunan tajam dan akan segera menghilang. Termasuk capung zamrud yang memiliki mata hijau dan sepasang sayap bergaris kuning. Serangga ini bisa ditemui di area kecil rawa di Illinois, Wisconsin, Missouri dan Michigan. Penyebab utama terancamnya spesies ini adalah habitatnya yang terus berkurang yang digunakan untuk proyek industri.
Ozark Hellbender
Populasi salamander raksasa ini menurun 75% sejak beberapa dekade lalu dan hanya ada 600 hewan tersisa di alam liar. Amfibi terbesar Amerika Utara ini hanya bisa ditemui di aliran sungai di Arkansas dan Missouri.
Industri pertukaran hewan ilegal ini menjadi penyebab menurunnya populasinya. Selain itu, hilangnya habitat, penambangan, sedimentasi, dan kualitas air yang buruk sangat mempengaruhi tingkat reproduksi hewan ini. Menurut Fish and Wildlife Service Amerika Serikat (AS), hewan ini akan punah dalam 20 tahun mendatang.
Gharial
Hewan berhidung panjang ini merupakan keluarga buaya. Pada pertengahan 1900-an, hanya ada 5-10 ribu hewan ini di alam liar dan kini hanya ada 1.500 saja. Hewan yang kini hanya bisa ditemui di India dan Nepal ini mengalami penurunan populasi sebesar 98%. Hilangnya habitat terus mengancam hewan malang ini.
Siamang Hainan Jambul Hitam
Hewan ini hanya bisa dijumpai di pulai Hainan, China. Sebelum 1960, terdapat dua ribu siamang Hainan di alam liar dan pada 2003, peneliti hanya bisa menemukan 13 hewan ini di wilayah kecil di Bawangling Natural Reserve. Saat ini, hanya ada 20 hewan ini di alam liar. Populasi manusia yang makin banyak di pulau tempat hewan ini ada menjadi dalang penurunan drastis siamang Hainan.
Akikiki
Burung yang hanya ada di pulau Kaua’I, Hawaii ini diperkirakan hanya ada 1.500 di alam liar dan jumlahnya terus menurun. Menurut American Bird Conservancy, burung ini menderita penyakit dari nyamuk. Selain itu, habitat yang tergurus babi dan kambing juga membuat populasi burung ini menurun.
Dypsis Brevicaulis
Palem cebol ini memiliki daun yang tumbuh langsung dari tanah dan pertama ditemukan pada 1973. Tanaman asli Madagascar ini hanya hidup di pasir putih dan tanah yang kaya besi atau aluminium. Penambangan menjadi dalang utama yang musnahkan spesies ini.
Koral Elkhorn
Salah satu karang paling penting di Karibia ini mengalami penurunan populasi sebesar 90-95%. Beragam penyakit menular menjadi penyebag di balik penurunan drastis populasi karang ini. Selain itu, pemanasan global, meningkatnya suhu air laut dan banyaknya karbon dioksida juga turut andil menurunkan populasi karang ini. ( inilah.com )
READ MORE - Kepunahan Massal Perlahan Mulai Mengancam Bumi