Inilah Akibat Dua Hantaman Dasyat Meteor Raksasa Yang Pernah Menghantam Bumi 26 Juta Tahun Yang Lalu

Inilah Akibat Dua Hantaman Dasyat Meteor Raksasa Yang Pernah Menghantam Bumi - Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan dinosaurus di bumi yang musnah 65 juta tahun lalu karena hantaman dua meteorit, bukan satu meteorit seperti studi sebelumnya.



http://image.tempointeraktif.com/?id=30658&width=274
Tumbukan meteor penyebab musnahnya dinosaurus pada 65 juta tahun lalu


Sebelumnya, para ilmuwan mengidentifikasi sebuah kawah besar di Teluk Meksiko sebagai bukti hantaman Meteor yang membuat dinosaurus punah. Sekarang, bukti yang kedua telah ditemukan para ilmuwan, mereka menemukan bekas hantaman kedua di Ukraina.


Dengan ditemukannya bukti baru ini, ada kemungkinan dinosaurus punah karena hujan meteor yang menghunjam bumi. Temuan baru ini dipublikasikan di jurnal Geologi yang dipimpin oleh Professor David Jolley dari Aberdeen University.


Ketika pertama kali teori meteorit ini diumumkan pada 1980, yang menyatakan meteorit telah membunuh dinosaurus, banyak yang tak percaya. Hal ini pun menjadi kontroversial. Kemudian sebuah kawah ditemukan di Chicxulub, Teluk Meksiko, Amerika Serikat. Temuan ini menguatkan teori meteorit tersebut.


Professor Simon Kelley dari Open University mengatakan tidak tertutup kemungkinan bukti baru bahwa meteorit telah menabrak bumi dan memusnahkan dinosaurus akan ditemukan lagi. Sebab para peneliti yakin, tidak mungkin satu hantaman meteor bisa memusnahkan dinosaurus. "Bahkan bisa jadi meteorit yang menghantam bumi seperti hujan," ujar Kelley.


Ahli meteorit dari Open University, Monica Grady mengatakan kemungkinan yang paling besar terjadi saat itu terjadi tubrukan meteorit di dekat bumi hingga pecahannya menghantam bumi.


Untuk mengantisipasi terjadinya tubrukan meteorit ini, baru-baru ini badan antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan spaceguard. Sebuah misi yang memantau objek angkasa yang mendekati bumi, sebuah sistem peringatan awal bila terjadi tubrukan meteorit. ( tempointeraktif.com )



READ MORE - Inilah Akibat Dua Hantaman Dasyat Meteor Raksasa Yang Pernah Menghantam Bumi 26 Juta Tahun Yang Lalu

Penemuan Ari Kering Yang Menakjubkan

Penemuan Ari Kering Yang Menakjubkan - Terdengar sangat bertentangan, namun ilmuwan telah menciptakan air kering. Zat ini mirip dengan gula dan dapat diuraikan seperti bahan kimia. Setiap partikel air kering mengandung titik kecil air yang dikelilingi oleh lapisan pasir silika. Faktanya, 95% air kering adalah air basah.


http://suaramedia.com/images/stories/4berita/1-8-olaraga/drywater_gizmag.jpg

Air Kering yang berhasil dicpitakan oleh para ilmuwan berupa butiran seperti gula. (Foto: gizmag.com)


Ilmuwan yakin, air kering dapat digunakan untuk memerangi pemanasan global dengan menyerap dan menyaring karbon dioksida gas rumah kaca.


Ujicoba menunjukkan bahwa air kering 3 kali lebih baik dalam menyerap karbon dioksida daripada air biasa.


Air kering mungkin juga berguna untuk menyimpan metana dan memperluas potensi sumber energi gas alam.


Dr Ben Carter dari University of Liverpool mempresentasikan risetnya mengenai air kering pada Pertemuan Nasional ke 240 American Chemical di Boston.


Dia mengatakan,”Tidak ada zat seperti ini. Kita mungkin melihat air kering akan sangat berguna di masa depan.”


Penggunaan lain yang didemonstrasikan tim Dr Carter adalah menggunakan air kering ini sebagai katalis untuk mempercepat reaksi antara hidrogen dan asam maleat.


Percobaan ini menghasilkan asam suksinat, bahan mentah kunci untuk membuat obat, bahan makanan dan produk konsumen. Hidrogen dan asam maleat biasanya dicampur bersama untuk menghasilkan asam suksinat.


Namun, hal ini tidak diperlukan saat menggunakan partikel air kering yang mengandung asam maleat di mana membuat prosesnya menjadi lebih ramah lingkungan dan lebih hemat energi.


“Jika kalian bisa menghapus kebutuhan untuk mencampur reaksi maka hal ini akan sangat menghemat energi,” kata Dr Carter.


Teknologi ini dapat beradaptasi menciptakan emulsi “air kering”, campuran 2 atau lebih cairan yang tidak bisa dicampur seperti minyak dan air.


Emulsi kering dapat membuatnya lebih aman dan lebih mudah untuk menyimpan dan menghantarkan cairan yang memiliki potensi berbahaya. ( suaramedia.com )



READ MORE - Penemuan Ari Kering Yang Menakjubkan

Menjawab Keanehan Teka Teki Kawah Misterius Di Mars

Menjawab Keanehan Teka Teki Kawah Misterius Di Mars - Kawah memanjang di Mars merupakan misteri, kata ilmuwan Eropa yang berebut menjelaskan keanehan bentuk kawah tersebut. Kawah ini bernama Orcus Patera, kawah bulat panjang misterius di ekuator Mars.



http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/4berita/1-8-technology/orcuspatera_tpn_200_200.jpg

Gambar Kawah memanjang di Mars yang bernama Orcus Patera. (Foto: topnews.com)



Terletak di antara gunung berapi Elysum dan Olympus di mana masih merupakan sebuah misteri bagaimana terbentuknya, kata European Space Agenc.


‘Patera’ menunjukkan kedalaman, kompleks atau bentuk yang tidak wajar dari kawah vulkanis.


Mengabaikan namanya, lokasi kawah ini terletak dekat gunung api di mana asal usul kawah ini masih belum diketahui, kata ilmuwan.


Lekukan ini sekitar 230 mil kali 87 mil (370 km x 140 km). Bingkainya memiliki tinggi 6 ribu kaki (1,82 km) di atas dataran dan dalamnya sekitar 1,500 kaki (0,45 km).


Beberapa peneliti mengatakan mungkin kawah ini sebenarnya kawah bundar yang kemudian mengalami deformasi akibat gaya kompresi. Atau bisa saja terbentuk oleh erosi dari dua atau lebih kawah yang berkaitan erat.


Namun, kebanyakan ilmuwan mengatakan bahwa penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa kawah itu terjadi akibat dampak kemiringan ketika sebuah meteor kecil menghantam permukaan Mars pada sudut yang sangat dangkal dengan sudut kurang dari 5 derajat


Sementara itu, Pesawat ruang angkasa NASA dengan kamera resolusi tinggi juga berhasil merekam kawah muda Mars dan menemukan air yang membeku di dalamnya, kata ilmuwan.


Gambar dari kamera Mars Reconnaissance Orbiter HiRISE NASA ini menampilkan es pada kawah 20 kaki (6,1 meter) ini di permukaan planet Mars, diberitakanSPACE.com.


Peneliti menduga, kawah di bagian utara Mars ini terbentuk tidak lebih dari April 2004, kata Nathan Bridges, anggota tim sains HiRISE di University of Arizona. Kawah itu muncul pada foto yang diambil tanggal 6 Juni dan 7 Juli.


“Foto itu menunjukkan bahwa kita dapat menemukan es di selatan jauh,” kata Bridges. “Seiring dengan penelitian kita, hal ini akan berguna dalam menentukan di mana es dangkal di Mars,” katanya.


Penutup es ini meliputi sebuah area sekitar 20 kaki persegi (6,1 meter persegi). “Mungkin kawah ini memiliki kedalaman yang sama dengan yang kami gali di tanah Phoenix pada 2008 lalu,” katanya.


Phoenix Mars Lander NASA mendarat di artik Martian Mei 2008 dan menemukan bukti es di bawah permukaannya. Selama musim panas Martian selanjutnya “tim HiRISE mungkin akan mengambil gambar tambahan untuk memeriksa kawah tersebut,” kata Bridges. ( www.suaramedia.com )



READ MORE - Menjawab Keanehan Teka Teki Kawah Misterius Di Mars

Ada Ikan Unik Mempunyai Kaki Ditemukan Di Dasar Laut Indonesia

Ada Ikan Unik Mempunyai Kaki Ditemukan Di Dasar Laut Indonesia - Ikan unik yang tampak memiliki kaki ditemukan ilmuwan dalam penjelajahan di laut dalam Republik Indonesia.



http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/4berita/1-8-technology/ikan_aneh_200_200.jpg
Ikan Angler punya sirip mirip kaki, dan digunakan untuk menyeimbangkan diri. (Foto: dailymail.co.uk)



Ikan Angler punya sirip mirip kaki, dan digunakan untuk menyeimbangkan diri.

Ikan itu ditemukan ilmuwan menggunakan sistem pemetaan dan kendaraan robot dalam penjelajahan 21 ribu mil persegi (33,8 ribu km persegi) laut dalam utara Indonesia dengan kedalaman 800 kaki (0,25 km) hingga 2 mil (3,2 km).


Faye Archell dari Centre of Applied Zoologym mengatakan,”banyak spesies dikenal sebagai predator penyergap. Sirip mereka beradaptasi agar tetap seimbang di dasar laut dan tetap terkamuflase.”


“Kemudian mereka menggunakan tonjolan kepala tepat di atas mulut mereka untuk memancing mangsa.”


Kebanyakan spesies ini hidup di kedalaman laut, namun ada juga yang hidup di daerah dangkal dan tropis.


Ilmuwan memprediksi 40 spesies tanaman dan hewan baru dalam ekspedisi selama 3 minggu itu.


Lebih dari 100 jam video dan 100 ribu foto diambil menggunakan kendaraan robot dengan kamera resolusi tinggi yang terhubung ke daratan dengan satelit dan internet kecepatan tinggi.


Verena Tunncliffe, profesor University of Victoria Kanada mengatakan gambar-gambar itu menyediakan pandangan menakjubkan pada ekosistem laut paling kompleks dunia.


“Lili laut dulu terdapat di laut dangkal dan dalam, namun sekarang sudah jarang,” katanya dalam pernyataan tertulis.


“Saya hanya melihat beberapa dalam karir saya. Namun, pada ekspedisi ini saya tercengang melihatnya dalam keanekaragaman.”


Satu hewan yang terekam terlihat seperti bunga dengan jarum beralapis seperti kaca, namun ilmuwan menduga bahwa itu adalah spons karnivora.


Duri itu terbungkus lapisan lengket yang nampaknya digunakan untuk menangkap makanan yang lewat. ( suaramedia.com )



READ MORE - Ada Ikan Unik Mempunyai Kaki Ditemukan Di Dasar Laut Indonesia

Ternyata Gerbang Neraka Telah Terbuka Semenjak 38 Yahun Lalu

Ternyata Gerbang Neraka Telah Terbuka Semenjak 38 Yahun Lalu - Kawah selebar 60 meter dan dalam 20 meter terus terbakar selama 38 tahun. - Fenomena aneh terdapat di Gurun Karakum di Turkmenistan.


Di dekat desa terpencil, Derweze yang dihuni 350 orang, terdapat sebuah kawah selebar 60 meter dan dalam 20 meter. Kawah ini terus-menerus mengeluarkan api dan terbakar selama 38 tahun.



'Gerbang Neraka' di Turkmenistan


Oleh penduduk setempat, kawah membara ini disebut sebagai Kawah Gas Darvaza atau juga lebih terkenal sebagai 'Gerbang Neraka'. Kawah ini bisa terlihat dari jarak beberapa kilometer.


Ini bukan fenomena alam, melainkan hasil dari kecelakaan industrial. Pada tahun 1971, sebuah rig pengeboran Uni Soviet tak sengaja mengenai gua bawah tanah yang menyimpan gas alam dalam jumlah yang masif.


Itu menyebabkan tanah runtuh dan seluruh rig pengeboran masuk ke dalamnya. Gas alam beracun bocor dari lubang itu.


Untuk menanggulangi bencana lingkungan yang potensial, Soviet mengatur bentuk lubang. Kawah tidak berhenti terbakar sejak itu.


Fenomena ini telah menarik turis asing yang melakukan perjalanan ke Turkmenistan. Video 'Gerbang Neraka' juga jadi hits di YouTube, dan diakses jutaan orang -- meski beberapa salah menyebutkan lokasinya, di Uzbekistan.


Pada April 2010, Presiden Turkmenistan, Kurbanguly Berdymukhamedov 'Gerbang Neraka'.


Ia memerintahkan otoritas setempat untuk mencari cara untuk mengatasinya dan menjamin tidak akan menghambat pengembangan ladang gas di dekatnya.


Berdymukhamedov mengatakan bahwa "anomali ini' telah menghambat pengembangan industri eksplorasi bawah tanah di Karakum. ( vivanews.com )




READ MORE - Ternyata Gerbang Neraka Telah Terbuka Semenjak 38 Yahun Lalu

Fenomena Badai Api Mematikan Melumat Sao Paolo Brasil

Fenomena Badai Api Mematikan Melumat Sao Paolo Brasil - Kemarau panjang dan angin kering yang kencang di Sao Paolo Brasil telah menyebabkan badai tornado api langka di kota barat laut Aracatuba.


Sebuah tiga bulan kekeringan melanda wilayah ini menyebabkan kebakaran di Brasil, menciptakan kondisi untuk terjadinya badai tornado api.




Tornado Api (Fire Tornado), bahasa sehari-hari juga dikenal sebagai setan api, terjadi ketika api berada di kolom udara yang berputar vertikal. Beberapa dapat mencapai tinggi lebih dari setengah mil dengan kecepatan angin lebih dari 100 mph. Peristiwa ini sendiri merupakan fenomena alam langka yang jarang terjadi.


Pada tahun 1923, peristiwa gempa bumi dahsyat di Kanto Jepang, memicu badai api yang berkobar melanda kota dan menghasilkan tornado api raksasa yang menewaskan 38.000 orang dalam 15 menit di wilayah Hifukusho-Ato di Tokyo ( vivanews.com )




READ MORE - Fenomena Badai Api Mematikan Melumat Sao Paolo Brasil

Video Menakjubkan Tentang Pertumbuhan Asteroid di Langit

Video Menakjubkan Tentang Pertumbuhan Asteroid di Langit - Tak hanya Bumi yang makin dipadati miliaran manusia, tapi juga tata surya kita. Bedanya, langit makin dipadati asteroid.

Peta menarik penuh warna mendokumentasikan pertumbuhan asteroid selama 30 tahun -- mengilustrasilkan bagaimana kita sebaiknya makin waspada dengan asteroid yang terbang dekat dengan Bumi, sebagai hasil peningkatan kecanggihan teleskop.


http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/4berita/1-8-technology/asteroid_dl_200_200.jpg
Tiga puluh tahun lalu, kita hanya tahu ada sekitar 8.954 asteroid di tata surya kita. Saat ini, kita telah menemukan berkali lipat, jumlahnya diperkirakan 530.091 asteroid yang menyatu menyerupai 'mata' berwarna hijau. (foto: dailymail) Peta menarik penuh warna mendokumentasikan pertumbuhan asteroid selama 30 tahun -- mengilustrasilkan bagaimana kita sebaiknya makin waspada dengan asteroid yang terbang dekat dengan Bumi, sebagai hasil peningkatan kecanggihan teleskop. (foto: dailymail) Peta menarik penuh warna mendokumentasikan pertumbuhan asteroid selama 30 tahun -- mengilustrasilkan bagaimana kita sebaiknya makin waspada dengan asteroid yang terbang dekat dengan Bumi, sebagai hasil peningkatan kecanggihan teleskop. (foto: dailymail)

http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/4berita/1-8-technology/peta-asteroid_dl_200_200.jpg
Peta menarik penuh warna mendokumentasikan pertumbuhan asteroid selama 30 tahun -- mengilustrasilkan bagaimana kita sebaiknya makin waspada dengan asteroid yang terbang dekat dengan Bumi, sebagai hasil peningkatan kecanggihan teleskop. (foto: dailymail)


Tak hanya gambar, sebuah video juga merekam penemuan asteroid baru lebih dari tiga dekade, juga grafik peta yang menunjukkan makin padatnya asteroid di tata surya kita.

Peta dan video tersebut dibuat oleh astronom Inggris, Scott Manley. Klip video itu berdurasi tiga menit, di mana satu detik setara dengan penampakan asteroid selama dua bulan.

Klip dimulai dengan taburan debu putih di sekitar tepi planet.

Tahun berganti tahun, dengan makin canggihnya teleskop yang ada, juga eksperimen dan metode deteksi yang mutakhir, taburan debu putih itu menjadi cincin hijau padat -- yang menunjukkan bertambah padatnya sabuk asteroid karena makin banyaknya asteroid atau 'planet minor' yang ditemukan.

Yang mengkhawatirkan, titik-titik merah menunjukkan asteroid-asteroid yang terbang melayang di dalam orbit Bumi. Cuplikan video bahkan menunjukkan, beberapa di antaranya terlihat dalam jarak yang membahayakan Bumi.

Warna terakhir lingkaran asteroid dalam video tersebut mengindikasikan, betapa dekat asteroid-asteroid menuju tata surya.

Manley menciptakan peta ini dari tahun 1980-2010 yang menggambarkan setiap asteroid yang terlacak teleskop.

Tiga puluh tahun lalu, kita hanya tahu ada sekitar 8.954 asteroid di tata surya kita. Saat ini, kita telah menemukan berkali lipat, jumlahnya diperkirakan 530.091 asteroid yang menyatu menyerupai 'mata' berwarna hijau.

Manley, mantan mahasiswa riset di Armagh Observatory, Irlandia Utara mengatakan, citra yang dibuatnya menggunakan orbit asteroid yang diketahui untuk menunjukkan keberadaan asteroid dari hari ke hari.

"Sama seperti kita mencari tahu di mana letak Bumi, Mars, dan Venus, kita bisa melakukan hal yang sama untuk mencari tahu lokasi apapun yang mengorbit Matahari. "

"Aku membuat peta ini tiap hari selama 30 tahun -- ada sekitar 11.000 gambar. Lalu aku menggabungkannya dalam bentuk video," kata Manley.

Asteroid yang ukurannya lebih kecil dari planet juga mengorbit Matahari.

Ukuran mereka, yang besar, berkisar dari puluhan meter sampai yang terbesar yang telah diketahui 950 kilometer yakni Asteroid Ceres.

Ada juga asteroid kecil, dengan diameter 5-10 meter sering nyelonong masuk Bumi, namun kebanyakan meledak di atmosfer.

Sementara, asteroid yang lebih besar, sekitar 1 km menabrak Bumi sekitar 500.000 tahun sekali.

Tapi walaupun beberapa asteroid pada tampilan peta Manley jaraknya sangat dekat dan berbahaya dengan Bumi -- itu bukan berarti akan menubruk Bumi. Gambar itu nampak sangat dekat karena skalanya besar.

"Satu pixel di dalam layar bisa berjarak 1 juta kilometer. Bahkan, jika sebuah asteroid muncul tepat di atas Bumi, jaraknya bisa sampai sejuta kilometer. Itu bisa dua kali lipat jarak Bumi ke Bulan. ( suaramedia.com )



READ MORE - Video Menakjubkan Tentang Pertumbuhan Asteroid di Langit

Misteri Kawah Sedalam 2,3 KM di Mars

Misteri Kawah Sedalam 2,3 KM di Mars - Orcus Patera memiliki panjang 380 km, lebar 140 km, dan dalamnya sekitar 2,3 km. - Sebuah foto yang dirilis Badan Antariksa Eropa, European Space Agency (ESO) menunjukkan sisi dekat kawah memanjang misterius di Mars -- yang dikenal sebagai Orcus Patera.

Kawah ini terletak di dekat katulistiwa, garis melintang di belahan timur Mars. Kawah ini besar, memiliki panjang 380 kilometer, lebar 140 kilometer, dan dalamnya sekitar 2,3 kilometer. Letaknya di antara Gunung Elysium Mons dan Olympus Mons.



Kawah misterius, Orcus Patera di Mars


Astronom telah mengetahui tentang keberadaan kawah aneh ini selama beberapa dekade, namun mereka belum mengetahui bagaimana Orcus Patera terbentuk.

Kata 'patera' sendiri umumnya mengacu pada bentuk kawah gunung berapi yang dalam, kompleks, dan tidak teratur. Namun, meski nama dan lokasinya dekat dengan beberapa gunung berapi besar di Mars, Orcus Patera mungkin tidak vulkanik.

Para ilmuwan menduga, struktur oval kemungkinan bukan kawah. Itu mungkin disebabkan lubang di tanah yang besar yang kemudian mengalami deformasi akibat kekuatan tektonis.

Kekuatan tersebut terbukti pada Orcus Patera -- retak panjang di permukaan Mars yang disebut 'graben' melintasi tepi kawah dan kerutan yang diduga akibat tekanan.

Graben dan kerutan bisa ditemukan di seluruh permukaan Mars, sehingga keberadaan mereka di Orcus Patera tidak luar biasa.

Kemungkinan lain, kawah besar itu diakibatkan erosi yang mennghapus batas-batas beberapa kawah kecil -- menciptakan apa yang tampak seperti kawah oval tunggal.

Namun, para ilmuwan berpikir kemungkinan pembentukan Orcus patera yang paling mendekati kebenaran adalah hantaman benda kecil di permukaan Mars dalam angle yang sangat dangkal -- mungkin kurang dari lima horizontal.

Benda yang menabrak itu diduga yang menggali lapisan debu di Mars -- menciptakan struktur mirip botol yang bisa kita lihat sekarang.

Namun, apa penyebab sebenarnya belum diketahui. Asal usul sebenarnya masih jadi salah satu misteri dari Planet Mars. ( vivanews.com )


READ MORE - Misteri Kawah Sedalam 2,3 KM di Mars

Burung Setinggi 1,2 Meter Berparuh Tajam Ditemukan Di Afrika

Burung Setinggi 1,2 Meter Berparuh Tajam Ditemukan Di Afrika - Ditemukan fosil burung seberat 90 pound yang pernah hidup di Afrika Selatan. Burung pemakan daging ini diprediksi memiliki ukuran kepala dan paruh besar yang ujungnya tajam.



http://i.okezone.com/content/2010/08/19/56/364686/NZUaxofVR1.jpg



Menurut penelitian, paruh tajam dari burung raksasa tersebut mungkin digunakan untuk mematuk mangsanya hingga tewas. Demikian seperti dikutip dari Press Association, Kamis (19/8/2010).


"Burung raksasa yang bernama Andalgomis ini memiliki ukuran paruh yang besar, memungkinkan untuk mematuk mangsanya hingga tewas dengan brutal," ujar Lawrance Witmer dari Ohio University College of Osteopathic Medicine.


"Bentuk dari kepala mereka memang dirancang sebagai burung pemangsa yang mengerikan. Mereka bisa menggunakan paruh mereka yang kuat untuk merobek daging dari mangsanya." Para peneliti pun masih terkejut akan temuan mereka tersebut." papar Witmer.


Burung dengan tinggi 1,2 meter ini hidup sekitar enam juta yang lalu di Argentina barat. Tengkoraknya memiliki paruh besar yang tajam.


Berdasarkan analisis dari para ilmuwan, paruh kuat yang dimiliki oleh burung tersebut, dipakai untuk merobek dan menarik mangsa dari burung tersebut.


Gigitan dari burung ini mungkin tidak sekuat dari patokannya, yang berfungsi sperti kapak, menurut Federico J. Degrange dari Museo de La Plata di Argentina.


Penelitian ini didanai oleh US National Science Foundation, Australian Research Council, Australia and Pasific Science Foundation dan National Fund for Scientific and Technological Investigation of Argentina. ( okezone.com )


READ MORE - Burung Setinggi 1,2 Meter Berparuh Tajam Ditemukan Di Afrika

Mengenal Diaspora Alternatif Jejaring Sosial Facebook

http://i.okezone.com/content/2010/08/27/55/367381/svsD1KHfLt.png


Mengenal Diaspora Alternatif Jejaring Sosial Facebook - Untuk memberikan pilihan jejaring sosial yang beragam, Diaspora pun diluncurkan. Situs ini merupakan jejaring sosial open-source yang akan diluncurkan pada 15 September.


Awal tahun ini Facebook banyak menuai kontroversi karena membuat perubahan yang cukup signifikan untuk urusan privasi. Para pengguna tidak ingin informasi pribadi mereka tersebar sehingga para user Facebook tersebut memberontak.


Di saat puncak krisis Facebook, empat pelajar asal New York memutuskan untuk menciptakan jaringan sosial berbasis open-source sebagai alternatif Facebook. Tujuan mereka adalah untuk mendapatkan USD10.000 untuk proyek musim panas. Namun karena daya tariknya yang luar biasa, proyek ini menarik dana hingga sebesar USD100.000. Bahkan CEO Facebook Mark Zuckerberg juga ikut mengirimkan donasinya, seperti yang dikutip dari Mashable, Jumat (27/8/2010).


"Kita saat ini sedang mengerjakan Diaspora dan kami menyukainya. Diaspora akan diluncurkan pada tanggal 15 September," menurut pernyataan dari pihak Diaspora.


Awalnya Diaspora hanya ingin dijadikan sebagai proyek musim panas, akan tetapi ekspektasi oarang-orang akan proyek tersebut membuat rencana awal dari tim Diaspora berubah. Jadwal pengembangan Diaspora telah ditambah.


"Kami tidak ingin berhenti mengerjakan proyek ini sampai itu diluncurkan," tambah mereka.


Salah satu fitur di situs jejaring sosial baru tersebut akan membuat para pengguna lebih mudah untuk menambah dan berbagi konten ke sesama anggota jaringan. ( okezone.com )


READ MORE - Mengenal Diaspora Alternatif Jejaring Sosial Facebook

Penemuan Mata Misterius Matahari

Penemuan Mata Misterius Matahari - Matahari ternyata punya "mata" misterius. Hal tersebut diketahui saat teleskop raksasa Big Bear Telescope di California berhasil menangkap sebuah bintik hitam di matahari. Foto ini diklaim sebagai foto terbaik dari bintik hitam matahari.



http://image.tempointeraktif.com/?id=40864&width=274



Reuters melaporkan, di tengah suhu bintik hitam matahari sekitar 3.600 Celcius, sedangkan daerah sekitarnya jauh lebih panas, lebih dari 5.800 Celcius. Bentuk tidak beraturan yang mengelilingi bintik hitam matahari dikenal sebagai granulasi. "Mata" matahari ini diperkirakan terbuat dari gas panas yang naik dari dalam Matahari.


Para ilmuwan yakin struktur magnetik, seperti bintik hitam matahari memegang kunci penting untuk memahami ruang cuaca. Cuaca ruang angkasa, yang berasal dari matahari, bisa berdampak mengerikan terhadap iklim bumi dan lingkungan. Badai buruk bisa mengganggu jaringan daya dan komunikasi, menghancurkan satelit bahkan menghempaskan pilot pesawat, awak, dan penumpang ke radiasi.


"Foto bintik hitam matahari sekarang yang paling rinci yang pernah diperoleh dalam cahaya tampak," begitu majalah astronomi Ciel et l'Espace menulis.


Profesor Philip R. Goodewill di New Jersey Institute of Technology mengatakan bahwa gambar tersebut didapat dengan lensa berdiameter 1,6 meter. Teleskop itu memiliki resolusi yang mencakup sekitar 50 mil di permukaan Matahari.


Observatorium Big Bear terletak di sebuah danau gunung yang jernih yang dikenal sangat stabil atmosfernya. Karena itulah, foto bintik matahari ini bisa dipotret dengan jelas. ( tempointeraktif.com )


READ MORE - Penemuan Mata Misterius Matahari

Kembaran Galaksi Bimasakti Ditemukan Pada Jarak 127 Tahun Perjalanan Cahaya

Kembaran Galaksi Bimasakti Ditemukan Pada Jarak 127 Tahun Perjalanan Cahaya - Para astronom Eropa berhasil menemukan tujuh planet, yang berasal dari sebuah tata surya baru. Sementara jarak tata surya baru itu sekitar 127 tahun cahaya dari gugus Bimasakti.


http://image.tempointeraktif.com/?id=45139&width=274


Jarak tujuh planet baru tersebut dari induk tata suryanya, tak jauh beda dengan jarak antara planet-planet dengan induk Bimasakti. Artinya, sistim tata surya yang menjadi induk planet baru itu, serupa dengan sistim gugus Bimasakti.

"Yang kita temui ini sangat mirip dengan planet ada di tata surya kita," ujar ketua peneliti ESO (Observator bagian selatan Eropa), Dr Christophe Lovis. "Ini penemuan luar biasa, dan membuktikan bahwa kita telah memasuki era riset eksoplanet."

Adapun riset eksoplanet yang dimaksud Lovis adalah studi mengenai sistim planet yang lebih kompleks, dan bukan lagi sistim planet individual.

"Studi atas pergerakan planet di sistim tata surya baru itu mengungkap sebuah fakta tentang bagaimana gravitasi disana, yang sifatnya cukup rumit. Dan darisitu pula, kita dapat memprediksi tentang evolusi jangka panjang tata surya itu," ungkap Lovis.

Induk planet baru itu dinamai HD 10180, yang letaknya membentang di arah selatan dari peta kumpulan bintang Hydrus, sejauh 127 tahun cahaya.

Para astronom menemukan planet itu, setelah secara sabar melakukan studi selama enam tahun, dengan bantuan alat instrumen pencari planet yang disebut HARPS spectograph. HARPS dipasang di teleskop berukuran 3,6 meter milik ESO di La Silla, Chili.

Dari 190 pengukuran HARPS yang dilakukan secara individu, para astronom berhasil mendeteksi goyangan kecil planet akibat sentakan gravitasi di planet baru itu.

Lima sinyal terkuat dari planet baru datang dari planet yang memiliki massa yang nyaris sama dengan Neptunus, atau sekitar 13 hingga 25 kali dari Bumi.

Periode orbit ketujuh planet itu terhadap tata surya mereka, berjarak antara enam hingga 600 hari. Jarak antara planet itu dari tata suryanya ibarat 0,06 - 1,4 kali jarak antara Bumi dengan Matahari.

Lovis menambahkan, pihaknya memprediksi ada dua dari planet lagi yang bakal ditemukan. "Salah satunya memiliki massa 65 kali dari massa Bumi, atau sebesar Saturnus, dengan waktu orbit selama 2.200 hari. Satunya lagi memiliki massa 1,4 kali dari Bumi." ( tempointeraktif.vom )



READ MORE - Kembaran Galaksi Bimasakti Ditemukan Pada Jarak 127 Tahun Perjalanan Cahaya

Insiden Roswell Adalah Peristiwa UFO Terbesar Dalam Sejarah

Insiden Roswell Adalah Peristiwa UFO Terbesar Dalam Sejarah - Bola bersinar di Berwyn Wales Utara telah mendorong debat lebih dari tiga dekade antara pengamat UFO dan ilmuwan.



http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/3berita/1_6_technology/ufo_spiralgoodnews_200_200.jpg

Namun Dephan Inggris menyimpulkan peristiwa itu tidak lebih dari kombinasi gempa bumi dan meteor.

Saksi mata pensiunan perawat dan bidan Pat Evans jarang berbicara tentang peristiwa itu. Namun ia kembali menegaskan pernyataannya bahwa dia melihat sebuah UFO pada tanggal 23 Januari 1974, dalam peristiwa yang dikenal sebagai "Peristiwa Roswell di Welsh".

Insiden Roswell sendiri adalah peristiwa UFO terbesar dalam sejarah. Peristiwa itu menyangkut dugaan puing-puing pesawat alien, termasuk mayat dari sebuah benda yang jatuh di dekat New Mexico, Amerika Serikat pada 1947.

Evans (72) dari Llandderfel berkeras benda itu UFO, karena pemerintah tidak bisa mengidentifikasikannya.

Warga mendengar ledakan besar dan melihat cahaya cemerlang di langit di atas Pegunungan Berwyn pada malam hari.

Beberapa pengamat UFO menyatakan ledakan itu disebabkan oleh kecelakaan pesawat ruang angkasa asing, yang ditutup-tutupi oleh penguasa.

Pencarian dan tim penyelamat dari RAF Valley di Anglesey terburu-buru pada malam kejadian untuk mencari reruntuhan di sisi gunung tapi tidak menemukan apa pun.

MoD juga mendapat lima laporan lain, UFO terlihat di Inggris pada sekitar 10.00 tanggal 23 Januari, tiga di Home Counties, satu di Lincolnshire dan satu di Sussex.

Rincian peritiwa itu dikisahkan dalam arsip UFO yang diungkap MoD baru-baru ini dan tersedia secara online sebagai Arsip Nasional.

Mengabaikan MoD, Evans menuju gunung bersama dua putrinya berusia 14 dan 15, setelah mendengar sebuah ledakan keras. "Itu puing-puing. Aku tahu apa yang pernah aku lihat,” katanya.

"Aku memanggil ahli meteorit. Meteor bau belerang, tapi itu tidak bau, hanya udara malam.

"Kami hanya melihat bola besar bercahaya dan berdenyut di gunung. Beberapa lampu tampaknya akan tersebar di sekitarnya, dan aku hanya berharap kita akan tetap tinggal untuk melihat apa hasil akhirnya”.

Nyonya Evans mengatakan obyek itu berpendar oranye, merah dan kuning dan mirip bulan, tetapi tanpa jendela atau pintu.

Penyelidikan kementerian pertahanan menemukan saksi yang umumnya melaporkan melihat cahaya terang di sebelah barat laut dan tampak jatuh menuju cakrawala.

Seorang ahli yang melakukan penelitian independen mengenai insiden Pegunungan Berwyn untuk British Astronomical Society melaporkan, bola api terlihat di sebagian besar Inggris malam itu.

Benda itu turun dari ketinggian sekitar 120 km ke 35 km sebelum pecah di atas Manchester.

Kesimpulan yang diungkapkan oleh MoD tidak meyakinkan banyak orang yang menyaksikan insiden dengan mata kepalanya sendiri.

Seorang menulis dalam sebuah surat yang disimpan dalam arsip "Sesuatu turun di Pegunungan Berwyn pada malam itu, aku yakin ..." ( suaramedia.com )


READ MORE - Insiden Roswell Adalah Peristiwa UFO Terbesar Dalam Sejarah

Bulan Semakin Lama Semakin Mengecil Dengan Suhu Semakin Mendingin

Bulan Semakin Lama Semakin Mengecil Dan Suhunya Pun Semakin Mendingin - Bulan mungkin sedang menyusut. Tetapi, tidak perlu khawatir, sebab rembulan tidak akan lenyap dalam waktu dekat.

Penelitian baru menunjukkan adanya keretakan di kerak bulan yang telah terbentuk menjadi interior telah berubah menjadi dingin dan menyusut selama satu miliar tahun terakhir. Itu berarti permukaan bulan juga telah menyusut. Namun Anda tidak dapat menilai hanya dari sekadar memandangnya saja.


http://static.republika.co.id/images/ilustrasi_100820093546.jpg


Para ilmuwan telah mengidentifikasi 14 bentuk lahan yang disebut scarps lobate yang tersebar di permukaan bulan. Hal tersebut dijelaskan Thomas R Watters dari Pusat Studi Bumi dan Planet di Smithsonian National Air dan Space Museum.


Watters and rekan-rekannya itu menggambarkan hasil temuannya itu di jurnal Sains, edisi Jumat.


Lereng curam sebelumnya telah dicatat di khatulistiwa bulan, tapi ini adalah bukti pertama di daerah lain yang menunjukkan hasil dari proses global.


Studi ini menyebut lereng curam itu sebagai "bukti terbaru adanya daya dorong yang menjadi kesalahan di bulan." Akan tetapi ini adalah ilmu planet, di mana "baru" dapat memaknai peristiwa satu miliar tahun yang lalu.


http://i.telegraph.co.uk/telegraph/multimedia/archive/01699/moon_1699996f.jpg


Watters yang dihubungi melalui telepon menjelaskan bahwa lereng curam atau tebing, membentang di beberapa kawah kecil, dan kawah kecil itu cenderung menghilang dari waktu ke waktu. Selain itu, lanjut Watters, tidak adanya kawah besar yang membebani di atas tebing merupakan indikasi lain yang mereka temukan yang relatif baru dalam istilah planet.


"Ini adalah salah satu bagian yang betul-betul dingin ... kesalahan kelihatannya memang begitu muda, ini berarti bahwa Anda tidak dapat menghindari kemungkinan kontraksi yang terjadi baru-baru ini, dan bisa menunjukkan bahwa bulan tersebut masih aktif," kata Watters.


Ukuran lereng curam itu menunjukkan penyusutan dalam ukuran bulan sekitar 100 meter (328 kaki), yang hampir tidak cukup untuk dilihat dengan mata telanjang. Ukuran bulan sekitar seperempat dari diameter ukuran bumi.


Jangkauan lereng curam mencapai hingga 10 meter (sedikit lebih dari 30 kaki), tinggi dan panjangnya mencapai beberapa kilometer. Sebagai perbandingan, planet Merkurius memiliki lereng curam jauh lebih besar, menunjukkan penyusutannya juga lebih cepat dari waktu ke waktu.


Dia menegaskan bahwa bulan tidak akan menghilang dan penyusutannya tidak akan mempengaruhi bumi dengan cara apapun. ( republika.co.id )


READ MORE - Bulan Semakin Lama Semakin Mengecil Dengan Suhu Semakin Mendingin

Bahaya Sosok Julia Roberts dan Cameron Diaz Di Dunia Maya!

Bahaya Sosok Julia Roberts dan Cameron Diaz Di Dunia Maya! -- Sukses menjadi aktris ternama di Hollywood menjadikan sosok Cameron Diaz dan Julia Roberts begitu berbahaya di dunia maya. Pasalnya, ketenaran mereka dimanfaatkan Hacker untuk menjebak fans untuk mengklik dan mengunduh konten yang mengandung software berbahaya. Piranti lunak itu dengan sekejap merusak komputer dan mencuri data pengguna.


http://static.republika.co.id/images/julia_roberts_dan_cameron_diaz_100820131010.jpg
Julia Roberts dan Cameron Diaz


Survei yang digagas perusahaan keamanan komputer McAffe lantas mendaulat keduanya menjadi selebritis paling berbahaya didunia maya. Tahun lalu, selebritis paling berbahaya adal Jessica Biel. Tahun ini, Biel menempati peringkat ketiga. " Konten itu dirancang untuk mencuri kata sandi dan informasi pribadi untuk mendapatkan keuntungan, "kata Dave Marcus, direktur penelitian keamanan di McAfee Labs.


Menurut Marcus, pencipta software tahu betul bahwa banyak orang ingin memiliki screensaver artis populer. Karena itu, mereka mengikuti tren dan membuat konten berdasarkan informasi tersebut. "Biasanya para pembajak data online ini menggunakan situs Google atau Twitter untuk mendapatkan berita terhangat," tambahnya.


Survei McAfee juga menyebut supermodel Gisela Bundchen termasuk dalam 'sosok berbahaya'. Dia menempati posisi keempat, diikuti dengan Brad Pitt yang menjadi salah satu dari dua pria yang masuk ke dalam peringkat 10 besar.


“Brad Pitt dalam sejarahnya merupakan salah satu selebriti paling berbahaya untuk dicari,” kata Marcus. “Dia akan selalu ada di sana," tambahnya.


Diposisi enam, ada mantan model Victoria’s Secret Adriana Lima diikuti dengan Jennifer Love-Hewwit dan Nicole Kidman. Tom Cruise berada di urutan delapan disusul Heidi Klum serta Penelope Cruz di peringkat sembilan, kemudian Anna Paquin, bintang film ‘True Blood’ dan 'X-Men' berada di urutan kesepuluh. ( republika.co.id )


READ MORE - Bahaya Sosok Julia Roberts dan Cameron Diaz Di Dunia Maya!

Hewan Tertua Di Dunia Telah Ditemukan Di Australia

Hewan Tertua Di Dunia Telah Ditemukan Di Australia - Penelitian ini mengubah persepsi kehidupan hewan setidaknya 70 juta tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya.


http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/4berita/1-8-technology/maloof_princenton_200_200.jpg
Adam Maloof memegang bat yang kemungkinan berisi fosil hewan tertua yang pernah ditemukan. (Foto: princenton.edu)

Seperti diberitakan Yahoo News, hasil penelitian menunjukkan bahwa makhluk seperti spons telah hidup sekitar 650 juta tahun lalu.


Berdasarkan gambar digital dari fosil, hewan-hewan ini memiliki ukuran sekitar satu sentimeter atau setara dengan ujung jari kecil Anda.


Hewan ini juga memiliki bentuk tubuh yang tidak teratur dengan jaringan kanal internal.


Fosil yang mirip kerang tersebut ditemukan di bawah deposit glasial berusia 635 juta tahun di selatan Australia.


Ini merupakan bukti awal dari bentuk tubuh hewan dalam rekaman fosil saat ini. Sebelumnya, fosil hewan bertubuh keras tertua berasal dari dua organisme terumbu yang hidup sekitar 550 juta tahun yang lalu.


Para peneliti telah mengidentifikasi fosil kontroversial hewan bertubuh lunak ini.


Mereka diperkirakan berasal dari periode Ediacaran antara 577 dan 542 juta tahun yang lalu. Penelitian ini didanai oleh National Science Foundation (NSF) Divisi Geologi.


"Kami menebak tikar mikroba telah membuat substrat seperti karang dan spons ini mungkin sudah tumbuh di atasnya. Hewan ini telah mengambil keuntungan dari ketinggian karang," kata Maloof.


Meskipun para ilmuwan tidak menyimpulkan secara tegas namun memperkirakan ini adalah binatang. "Itu merupakan perkiraan terbaik kami," kata Maloof, ilmuwan geologi dari Princeton University.


Organisme ini berukuran relatif besar sehingga kecil kemungkinan berupa bakteri.


Temuan ini juga berbentuk asimetris, lebih tinggi dibandingkan cacing dan ditemukan pada terowongan yang relatif besar atau kanal yang mirip keadaan spons saat ini. Di lain pihak, alga memiliki tabung yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan organisme fosil ini.


Temuan tersebut diterbitkan dalam edisi 17 Agustus dari jurnal Nature Geoscience.


Ilmuwan juga memberikan bukti langsung yang pertama bahwa kehidupan hewan telah ada sebelumnya dan mungkin bertahan, saat kejadian ‘Bola Salju Bumi’ yang menyebabkan planet ini tertutup es dalam jangka waktu lama. ( suaramedia.com )



READ MORE - Hewan Tertua Di Dunia Telah Ditemukan Di Australia

Ditemukan Laba - Laba Raksasa Yang Mampu Memangsa Burung Di Australia

Ditemukan Laba - Laba Raksasa Yang Mampu Memangsa Burung Di Australia - Joel Shakespeare, seorang petugas yang bekerja di Australian Reptile Park, menyatakan, laba-laba tersebut merupakan jenis Golden Orb Weaver. “Biasanya mereka menangkap serangga besar… sangat jarang mereka menangkap seekor burung,” ungkapnya kepada ninemsn.com.


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/08/14/1015249p.jpg
Foto laba-laba memangsa burung mengejutkan ahli marga satwa , foto itu diambil di daerah Atheron, dekat hutan tropis Queensland, Australia.


Selain itu, dia menambahkan, laba-laba Golden Orb Weaver ini ukurannya sebesar telapak tangan manusia, tetapi spesies yang sama di bagian utara daerah itu diketahui ukurannya lebih besar lagi.


Menurut pihak Museum Queensland, burung tersebut adalah jenis Chestnut-breasted Mannikin. Joel Shakespeare menambahkan, “Burung itu pasti terbang ke arah sarang laba-laba tersebut dan terjerat di sana, laba-laba itu akan menyantapnya habis.”


“Laba-laba itu akan menggunakan racunnya untuk melunakkan dagingnya dan apa yang tersisa hanyalah 'bungkusnya',” ujarnya.


Pihak Museum Queensland, Greg Czechura, mengatakan, ”Memang diketahui secara umum, laba-laba jenis ini menangkap burung berukuran kecil, tetapi hal ini jarang terjadi. Laba-laba ini membangun sarang yang sangat kuat, tetapi dia tidak akan menggigit dan menyerang burung itu hingga burung itu lemah kehabisan tenaga,” ujarnya.


Laba-laba Golden Orb Weaver ini membangun pusaran jeratnya yang kuat dengan kandungan protein yang tinggi karena dia sangat bergantung padanya untuk menangkap serangga besar sebagai mangsanya. ( kompas.com )


READ MORE - Ditemukan Laba - Laba Raksasa Yang Mampu Memangsa Burung Di Australia

Inilah Rahasia Kekebalan Monyet Afrika Dari Virus HIV/AIDS

Inilah Rahasia Kekebalan Monyet Afrika Dari Virus HIV/AIDS - Beberapa spesies monyet asal Afrika seperti sooty mangebey (Cercocebus atys) diketahui memiliki mekanisme pertahanan alami yang mencegah mereka terinfeksi AIDS. Primata ini dilaporkan dapat terinfeksi virus simian immunodeficiency virus (SIV) tanpa berkembang menjadi AIDS meski jumlah virusnya sangat banyak.


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/03/16/1400017p.jpg


Fenomena yang biasa dikenal sebagai natural host tersebut saat ini tengah diteliti para ilmuwan untuk mempelajari pengembangan obat-obatan HIV/AIDS untuk manusia.


Para ilmuwan menemukan, pada tubuh monyet-monyet tersebut terjadi regenerasi sel T, tipe sel darah putih yang membuat sistem imun mampu melawan infeksi kuman atau virus.


Secara khusus diketahui monyet sooty mangabey yang terinfeksi oleh SIV atau virus kerabat HIV pada satwa primata mampu menjaga level CD4 dan sel-T melalui regenerasi yang pesat dari CD4 dan sel T yang polos atau belum terekspos racun dan senyawa lain yang merangsang produksi antibodi.


Hasil riset tersebut bisa menjelaskan mengapa SIV dan HIV bisa menyebabkan AIDS pada primata lainnya, termasuk pada manusia. Dalam penelitian ini, para ilmuwan dari Yerkes National Primate Research Center, Atlanta, membandingkan sooty mangabey dengan monyet rhesus yang terinfeksi SIV.


"Walaupun kedua spesies itu menunjukkan pertambahan sel CDH4 dan sel T, namun pada monyet rhesus tampak regenerasi CD4 sel T naif yang lebih lambat," kata Mirko Paiardini, salah seorang peneliti. ( kompas.com )


READ MORE - Inilah Rahasia Kekebalan Monyet Afrika Dari Virus HIV/AIDS

Mulai Desember 2010 Pola Sirkulasi Laut Berubah Dari Utara Ke Selatan

Mulai Desember 2010 Pola Sirkulasi Laut Berubah Dari Utara Ke Selatan - Bongkahan es yang terpisah dari gletser Greenland, dekat Kutub Utara, pada akhir pekan lalu merupakan yang terbesar dalam sejarah 50 tahun terakhir.


http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2009/04/23/1508104p.jpg

"Bongkahan es yang terlepas itu tidak mungkin menyatu kembali dengan gletser Greenland," kata ahli fisika lingkungan Hidayat Pawitan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Rabu (11/8/2010) di Bogor.

Menurut Hidayat, jika pecahnya bongkahan es tersebut dipengaruhi oleh sirkulasi laut global yang menghangat, semestinya sudah bisa diprediksikan hingga setahun atau lebih sebelumnya.

Jika bongkahan es itu akibat peningkatan suhu pada atmosfer, bisa berlangsung lebih cepat. "Kedua-duanya merupakan fenomena yang bisa berpengaruh," kata Hidayat.

Seperti diberitakan Reuters dan AFP, bongkahan es itu memiliki luas 260 kilometer persegi. Ketinggian yang tampak di atas permukaan diperkirakan setengah dari gedung Empire State di New York, Amerika Serikat, atau sekitar 150 meter.

Ahli ilmu dan teknologi kelautan dari Universitas Delaware, Amerika Serikat, Andreas Muenchow, mengungkapkan, bongkahan es itu terpisah dari gletser Petermann. Gletser ini merupakan satu dari dua yang terbesar yang berada di Greenland.

Muenchow memperkirakan, volume air tawar dalam bongkahan es tersebut adalah volume aliran Sungai Hudson di Delaware selama dua tahun. Volume itu juga disamakan dengan kebutuhan 120 hari publik AS akan air tawar dari keran.

Sebagai ilmuwan, Muenchow tidak bisa secara langsung memastikan penyebab bongkahan es itu akibat pemanasan global. Meskipun diketahui bahwa enam bulan pertama tahun 2010 ini merupakan masa yang terpanas.

"Aliran air laut di bawah gletser merupakan salah satu penyebab utama terjadinya bongkahan es," kata Muenchow.

Minus 80 derajat celsius

Hidayat Pawitan mengutarakan, bongkahan es yang muncul ke atas permukaan air laut hanyalah 10 persen. Selebihnya, 90 persen bongkahan es tersebut ada di bawah permukaan air laut sehingga bisa mencapai kedalaman sekitar satu kilometer.

"Pusat bongkahan es memiliki suhu yang berkisar sampai minus 80 derajat celsius. Pelelehannya masih akan memakan waktu tahunan lamanya," kata Hidayat.

Mengenai sirkulasi air laut yang berpengaruh saat ini, menurut Hidayat, masih berasal dari selatan ke utara. Ini mengakibatkan tidak akan terjadi pergeseran bongkahan es.

Selain memakan waktu lama, pergeseran bongkahan es sedalam tersebut bahkan bisa terhenti karena ada kemungkinan bagian bawahnya tersangkut di dasar laut.

"Pada Desember 2010 nanti pola sirkulasi laut akan berubah dari utara ke selatan," katanya. Dengan perubahan arah arus tersebut, bongkahan es akan bergerak ke selatan dengan kecepatan amat rendah.

Menurut dia, fenomena pelelehan es atau terpisahnya bongkahan es dari gletser utama selalu terjadi sepanjang sejarah.

Dicontohkan, negara Arab Saudi bahkan sampai memanen bongkahan es dari gletser di Kutub Selatan untuk diambil kandungan air tawarnya.

"Setahu saya, Arab Saudi sudah mengembangkan penarikan bongkahan es dari gletser Kutub Selatan sejak tahun 1980-an untuk diubah menjadi cadangan air tawarnya," kata Hidayat.

Hidayat mengatakan, bongkahan es tersebut berada di antara Greenland dan Kanada. Suhu air laut yang berada di sekitar bongkahan masih memungkinkan terjadinya pembekuan sehingga massa bongkahan es membesar. ( kompas.com )


READ MORE - Mulai Desember 2010 Pola Sirkulasi Laut Berubah Dari Utara Ke Selatan

Dari Danau Diamante Kita Selangkah Lagi Menuju Mars

Dari Danau Diamante Kita Selangkah Lagi Menuju Mars - Sebuah danau wilayah barat laut Argentina diperkirakan mengandung petunjuk bagaimana kehidupan berawal di Bumi dan bagaimana hal itu bisa bertahan hidup di planet lain.


http://suaramedia.com/images/resized/images/stories/4berita/1-8-technology/daimante_eyefetch_200_200.jpg
Danau Diamante. (Foto: eyefetch.com)

Seperti diberitakan Yahoo News, para peneliti telah menemukan jutaan bakteri super yang berkembang di danau Diamante, danau yang berada di tengah kawah gunung berapi raksasa yang terletak di 15.400 kaki di atas permukaan laut.

Habitat bakteri ini mirip dengan kehidupan primitif bumi dimana belum ada organisme yang hidup dan bernafas.

Kondisi danau ini mengandung arsenik tinggi dan alkaline sehingga memberikan penerangan pada kehidupan di luar Bumi.

"Ini adalah ketertarikan ilmiah yang besar di mana berfungsi sebagai jendela untuk melihat ke masa lalu kita."

"Penemuan ini juga berfungsi sebagai ilmu astrobiologi untuk mengetahui kehidupan di planet lain," kata Maria Eugenia Farias, bagian dari tim yang menemukan bentuk-bentuk kehidupan di Danau Diamante awal tahun ini.

Jika bakteri dapat bertahan di sini, ujar Maria, teori tersebut juga bisa diterapkan di tempat lain seperti Mars.

Perkiraan bahwa "extremophiles" telah ditemukan di di bagian lain di dunia maka ini dapat mempunyai nilai komersial yang signifikan.

“Apa yang kita miliki saat ini merupakan bagian dari rangkaian kondisi ekstrim yang terkumpul dalam satu tempat. Ini yang membuat tempat tersebut paling unik di seluruh dunia,” kata Faras, ahli mikrobiologi di National Scientific and Technical Research Council di Tucuman.

Danau tersebut memiliki tingkat arsenik 20.000 kali lebih tinggi dibandingkan tingkat yang dianggap aman untuk minum air. Suhu danau juga sering di bawah titik beku. Air di danau Argentina tersebut sangat asin-lima kali lebih asin daripada air laut, sehingga es tidak pernah terbentuk.

Mutasi bakteri DNA yang dapat bertahan hidup di radiasi ultra-violet dan level oksigen rendah yang ditemukan pada ketinggian tersebut mampu menarik perhatian industri farmasi untuk mengembangkan produk tabir surya. ( suaramedia.com )



READ MORE - Dari Danau Diamante Kita Selangkah Lagi Menuju Mars

Mungkinkah Bumi Selamat Dari Hantaman Asteroid Tahun 2200 Nanti ... ???

Mungkinkah Bumi Selamat Dari Hantaman Asteroid Tahun 2200 Nanti ... ??? - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mempertimbangkan mengirimkan satelit tak berawak ke asteroid yang berpotensi menubruk Bumi.

Sasarannya adalah asteroid 1999 RQ36 -- yang punya peluang 1:1.000 menabrak Bumi sebelum tahun 2200. Ini tak main-main, meski peluang tak besar, jika asteroid itu menubruk Bumi, kerusakannya setara 100 bom nuklir yang diledakan sekaligus.


http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/03/04/66774_asteroid_300_225.jpg


Berdasarkan analisa orbit asteroid itu, kemungkinan besar asteroid 1999 RQ36 akan menubruk Bumi pada 24 September 2182 -- para ilmuwan ingin mengumpulkan sample batu asteroid untuk membantu memperkirakan lintasannya secara lebih akurat.


Jika rencana NASA mendapatkan 'lampu hijau', satelit akan diluncurkan pada 2016 untuk memetakan dan mengumpulkan sampel asteroid -- yang lebarnya 1.800 kaki atau sekitar 548,64 meter.


Proyek pengiriman satelit yang disebut 'OSIRIS-Rex' adalah satu dari dua 'finalis' dalam kompetisi untuk mencari pendanaan.


Pesaingnya adalah misi pendaratan di Planet Venus. Kedua proyek ini akan dibahas dalam lokakarya dua hari di Washington, yang dimulai Selasa 10 Agustus 2010. Proyak mana yang didahulukan akan diumumkan tahun depan.


NASA telah resmi mengklasifikasikan RQ36 sebagai asteroid 'berbahaya' saat ia melintas 280.000 mil dari Bumi. Dengan jaraknya yang makin mendekat dengan Bumi, asteroid ini lebih terjangkau dari yang lain.


Michael Drake, pimpinan proyek OSIRIS-Rex mengatakan, "menjadi asteroid yang paling gampang dijangkau berarti juga paling mungkin menabrak Bumi," demikian dimuat laman Telegraph.


Sementara, Clack Chapman, ilmuwan planet di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado mengatakan dampak RQ36 adalah ledakan dahsyat yang menghancurkan.


"Akan sangat dahsyat, seperti 100 bom nuklir kuat meledak secara bersamaan, menciptakan kawah yang lebarnya sekitar 10 kilometer," tambah dia.


Panel pakar yang ditunjuk oleh Presiden, Barack Obama telah menyarankan, program ruang angkasa NASA masa depan harus melampaui Bulan. Ilmuwan lebih menyarankan misi pendaratan ke asteroid -- yang nyata mengancam Bumi.


Sementara, Badan Antariksa Eropa, European Space Agency pada 2008 mengumumkan, mereka akan memilih sebuah asteroid kecil, kurang dari 0,6 kilometer, di dekat Bumi dan mengirim sebuah pesawat ruang angkasa untuk mengebor untuk debu dan puing-puing yang akan dianalisis. ( vivanews.com )


READ MORE - Mungkinkah Bumi Selamat Dari Hantaman Asteroid Tahun 2200 Nanti ... ???

Analisis Teoritis Fenomene Hujan Darah

Analisis Teoritis Fenomene Hujan Darah - Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologi bernama Milton Wainwright mengonfirmasi, unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut walaupun ia belum berhasil mengekstraknya.


Karena partikel merah tersebut adalah sel hidup, maka para ilmuwan mengajukan teori, partikel merah itu adalah darah. Menurut mereka, kemungkinan batu meteor yang meledak di udara telah membantai sekelompok kelelawar di udara. Namun, teori ini ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung, umpama sayap kelelawar yang jatuh ke bumi.


http://www.tribunnews.com/foto/bank/images/meteor-jatuh-ILUSTRASI.jpg


Dengan menghubungkan antara suara ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut, Louis mengemukakan teori bahwa sel-sel merah tersebut adalah makhluk ekstraterestrial (ET). Louis menyimpulkan, materi merah tersebut datang dari sebuah komet yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langit India.


Sebuah studi yang dilakukan mahasiswa doktoral dari Universitas Queen, Irlandia, bernama Patrick McCafferty, menemukan catatan sejarah yang menghubungkan hujan berwarna dengan ledakan meteor. McCafferty menganalisis 80 laporan mengenai hujan berwarna, 20 laporan air berubah menjadi darah dan 68 contoh fenomena mirip seperti hujan hitam, hujan susu, atau madu yang turun dari langit. Sebanyak 36 persen dari contoh tersebut ternyata terhubung dengan aktivitas meteor atau komet.


Peristiwa-peristiwa itu terjadi mulai dari Romawi kuno, Irlandia, dan Inggris abad pertengahan, hingga ke Kalifornia pada abad 19. Jadi, apakah hujan merah di Kerala berasal dari luar bumi? Sebagian ilmuwan yang skeptis serta merta menolak teori ini.


Namun, sebagian ilmuwan lain yang belum menemukan jawabannya segera melirik kembali ke sebuah teori usang yang diajukan ahli fisika Sir Fred Hoyle dan Dr Chandra Wickramasinghe. Teori mereka disebut Panspermia, yang menyatakan bahwa kehidupan di bumi berasal dari luar angkasa.


Sampai kini belum ada jawaban pasti mengenai penyebab hujan merah ini. Jawaban yang ada masih sebatas teori. Dan The Sky is Bleeding sepertinya bakal terus menjadi sebuah misteri. Mungkin juga, kali ini di Simeulue yang warganya memiliki kewaspadaan yang amat tinggi terhadap bahaya smong alias tsunami. ( tribunnews.com )


READ MORE - Analisis Teoritis Fenomene Hujan Darah
Fenomena Hujan Darah Termasuk 10 Cuaca Paling Aneh Di Dunia - Hujan merah juga digolongkan ke dalam sepuluh cuaca paling aneh di dunia. Dalam bahasa Inggris, hujan ini disebut The Sky is Bleeding (tetesan darah dari langit). Sebuah sebutan yang akan langsung mengingatkan kita akan judul film horor Hollywood.

Awalnya, hujan merah diduga terjadi karena debu atau pasir yang tertiup ke atmosfer dan terbawa oleh angin dengan jarak yang sangat jauh, sehingga akhirnya bercampur dengan awan hujan. Teori lain menyebutkan, hujan merah terjadi akibat jatuhan radio aktif ledakan meteor saat menubruk atmosfer bumi.

Baru pada awal tahun 2006, fenomena hujan berwarna ini menjadi perhatian dunia setelah media memberitakan dugaan bahwa partikel-partikel berwarna tersebut berasal dari sel-sel dari luar angkasa. Temuan itu berawal dari peristiwa hujan merah di Kerala tahun 2001.

Contoh air hujan dibawa untuk diteliti oleh Pemerintah India dan ilmuwan mancanegara. Di antara ilmuwan independen yang meneliti fenomena itu adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi. Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 kilometer.

Mereka sempat mengira bahwa partikel merah di dalam air itu adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun Arab. Hal ini pernah terjadi pada Juli 1968 di mana pasir dari Gurun Sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan merah di Inggris.

Namun, mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup. Komposisi sel tersebut terdiri atas 50 persen karbon, 45 persen oksigen dan 5 persen unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri.

Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur di dalam membrannya. Namun, tidak ada nukleus (inti sel) yang dapat diidentifikasi.

SETELAH SEEING TRIPLE

1. Sea Monster or Spinning Water?

Monster Loch Ness mungkin hanya pusaran air yang terlalu aktif. Angin puyuh kecil, biasanya disebut water devil, bisa terbentuk diatas air hangat, membawa air ke atas dan membentuk semacam saluran di atas permukaan air.

Water devil ini bisa berputar-putar tak beraturan, kadang mengeluarkan suara desis dan blekutuk blekutuk (ada yang ngerti blekutuk-blekutuk? Hehehe. Suara semacam buble gitu lah). Suara berisiknya ini ditambah bentuk seperti leher yang panjang bisa memberi kesan orang yang melihat bahwa ada monster laut mulai muncul mau makan

2. Ice Fall/Bomb

Banyak orang yang pernah merasakan berada di tengah badai besar tahu mengenai bongkah atau potongan es , biasanya besarnya tidak lebih dari bola softball, yang berjatuhan dari awan badai. Tapi jarang yang menjumpai ukuran lebih besar dari bola softball (rekor seberat 80 pon) jatuh dari langit, membuat orang terkejut lalu hancur berkeping-keping waktu sampai ke tanah.

Yang lebih misterius bongkah raksasa kadang jatuh padahal tidak ada awan di langit. Beberapa kejadian mungkin tercatat jatuh dari pesawat, tapi lebih banyak yang tidak diketahui apa penyebabnya.

3. St. Elmo's fires

Selama terjadai badai petir, banyak orang melaporkan melihat bola-bola api, menari di atas kapal, galah panjang, tanduk sapi. Bola kecil, dan berkilauan ini disebut api St. Elmo. Lecutan listrik statis yang terjadi sepanjang badai petir dan menyambar obyek yang tinggi. Ini bisa terjadi sebelum petir menyambar.

4. Sprites, Jets and Elves, Oh My!

Selama bertahun-tahun, para pilot telah melaporkan melihat kilatan cahaya berwarna aneh dari puncak awan badai, biasanya banyak yang sangsi, tapi sekarang ilmuwan sudah menemukan bukti bahwa tipe petir aneh ini benar-benar ada. Peri merah (red sprites) adalah kilatan cahaya merah yang naik setinggi 50 mil diatas bumi, biasanya muncul berbarengan 2 atau lebih.

Sepupu mereka blu jet, adalah sinar kebiru-biruan berbentuk kerucut yang letaknya di atmosfir lebih rendah dari peri merah. Terjadi pada saat berbarengan dengan peri merah adalah elves, berbentuk kue dadar yang menyala merah terbentuk dari panasnya petir.

5. Whirlwinds of Fire

Meski yang ini tidak seganas tornado, dust evil bisa keliatan serem. Angin beliung ini, adalah versi kecil dari tornado yang berasal dari panas yang ekstrim di tanah, dan menyebabkan udara diatasnya naik dan angin yang menyebabkan udara yang naik berputar.

Angin puting beliung ini akan membawa debu-debu di tanah, makanya dinamai dust evil. Sodaranya yang lebih ngeri adalah fire evil, yang terbentuk dari panas yang ekstrim dan membentuk putaran api yang menyala.

6. Once in a Blue Moon

Pikirkan istilahnya, Bulan biru.Hmmm..biasanya sih merujuk pada kejadian dua setengah tahunan waktu purnama terjadi dua kali sebulan, jarang banget terjadi bulan keliatan biru. Kebakaran hutan dan letusan gunung bisa menyemburkan abu dan jelaga ke atmosfir dimana ini akan bercampur dengan tetesan air. Campuran ini bisa terbawa angin ribuan mil berkeliling dunia dan kadang-kadang membiaskan cahaya bulan dan membuatnya tampak kebiru-biruan.

7. Seeing Triple

Meski cuaca lagi cerah, mataharinya terang banget, langit bisa memberi kejutan, setidaknya untuk mata. Jika matahari dekat banget dengan horizon dan ada awan cirrus di langit, kadang matahari bisa muncul terpantul di kedua sisinya juga, sehingga memberi kesan tiga matahari muncul berbarengan di langit.

Kawai, Matahari `hantu' ini sebenarnya warna cerah dari titik cahaya yang diciptakan oleh matahari yang dibelokkan oleh kristal di awan yang tinggi. Fenomena pandangan mata yang umum tapi nggak selalu muncul.

8. The sky is bleeding

Darah menetes dari langit kedengarannya kok kayak film horor Hollywood yah? Tapi hujan berwarna merah tua dilaporkan sejak jaman ancient Roman. Meski hujan ini membuat ngeri orang-orang, hujan ini sebenarnya bukan darah. Ini disebabkan oleh debu atau pasir yang tertiup ke atmosfir dan terbawa oleh angin dengan jarak yang sangat jauh akhirnya bercampur dengan awan hujan dan memberi warna pada hujan itu sendiri.

Di Eropa hujan merah ini biasanya diwarnai oleh debu yang terbawa menyebrangi benua berasal dari badai pasir Sahara. Hujan berwarna yang lain bisa terjadi karena obyek-obyek lain (pollen bisa membuat hujan kuning, debu dari tambang batu bara bisa membuat hujan hitam, bahkan beberapa debu bisa membuat hujan susu putih.

9. Greats Balls is Fire

Selama berabad-abad, orang-orang melaporkan keanehan listrik menyerang rumah mereka, biasanya selama badai petir. Bola api, ukurannya macam-macam bisa sebesar bola golf sampai bola sepak, kadang melayang selama badai , nggak diragukan lagi bakal mengejutkan orang yang mengalami.

Disebut ball lightning, nggak berbau, nggak memancarkan panas, dan sedikit berisik. Ini biasanya menghilang dengan suara `pop' kalau berbenturan dengan barang elektronik kayak TV misal, tapi kadang bisa meledak hebat dan menyebabkan kebakaran. Bukan saja membuat orang2 heran, ilmuwan pun juga, soalnya nggak ada penjelasan ilmiah gimana ini terjadi.

10. Raining Fish and Frogs

Dari California ke England ke India, orang-orang secara berkala melaporkan adanya hujan aneh. Hujan binatang-binatang kecil semacem ikan, kodok, ular kadang-kadang terjadi tanpa diduga, bahkan jauh dari area perairan loh. Tornado di atas air bisa berputar dan membawa serta air, dan apapun yang ada didalamnya, ke atas awan. Angin yang kuat bisa membawa muatan ini ke jarak yang jauh sebelum membuangnya diatas orang-orang yang tidak terduga. (
serambinews.com )


READ MORE -

Terungkap Hujan Darah Di Simeulue Tidak Mengandung DNA Alien

Terungkap Hujan Darah Di Simeulue Tidak Mengandung DNA Alien - Setelah satu bulan lebih dilanda kemarau, tiba-tiba pada Kamis (11/2/2010), sekira pukul 11.00 WIB turun hujan di Desa Seuneubok, Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue. Air hujan yang jatuh ke atap seng enam rumah penduduk desa itu, saat ditampung ternyata berwarna merah marun, nyaris mirip warna darah. Warga pun gempar.

Hingga esok harinya, ramai penduduk Simeulue membincangkan hal itu. Mereka menduga hal itu merupakan fenomena alam yang sangat langka. Apalagi ada di antara warga yang mengaitkan kejadian itu dengan takhayul, mistik, di samping ada pula yang menduga sebagai debu meteor atau sel hidup dari makhluk alien (ET) yang terlepas ke atmosfer lalu jatuh ke bumi bersama turunnya hujan.


http://www.tribunnews.com/foto/bank/images/langit_merah.jpg
Langit merah di Kerala, India, 2001


Sebelumnya, memang tidak terdengar melalui kisah-kisah para leluhur bahwa di Simeulue pernah terjadi hujan merah, seperti yang pernah terjadi di Kerala, India, tahun 2001. "Tapi tentang terjadinya tsunami yang kami sebut smong di Simeulue pada tahun 1907, itu memang sering dikisahkan dari generasi ke generasi, sehingga kami tahu begitu gempa besar terjadi, biasanya akan disusul oleh smong. Maka kami pun lari ke bukit," ujar Rahimuddin (29), warga Salur, Kecamatan Teupah Barat, Simeulue.

Sepanjang usianya, kata Rahimuddin, baru kemarin untuk pertama kalinya dia dengar ada air hujan berwarna merah. Dan itu terjadi di Desa Seuneubok yang satu kecamatan dengan tempat tinggalnya.

Desa itu berjarak 18 kilometer ke arah selatan Sinabang, ibu kota Kabupaten Simeulue. "Sebagian besar warga Teupah Selatan masih penasaran dengan kejadian hujan merah itu, karena tak pernah terjadi sebelumnya," kata Rahim saat dihubungi Serambi per telepon dari Banda Aceh.

Ia tambahkan bahwa benar sudah lumayan lama tak turun hujan di Simeulue. Minggu lalu ada turun hujan di beberapa kecamatan, tapi hanya sebentar. "Itu pun putus-putus. Di desa yang sama ada lokasi yang diguyur hujan, tapi ada yang tidak. Padahal, jaraknya hanya beberapa meter. Ini jarang terjadi sebelumnya," ungkap Rahim.

Sementara itu, Abdul Karim, Kabag Humas Pemkab Simeulue yang dihubungi per telepon dari Banda Aceh, mengatakan, peristiwa hujan merah itu hanya menjadi misteri sekitar 24 jam. "Saat kejadian dan hingga pagi kemarin warga memang sempat gempar karena sebelumnya tak pernah terjadi hujan merah di sini. Malah dari ibu kota kabupaten sempat turun ke lokasi hujan merah itu Sekda Simeulue Drs Riswan R bersama Kabag Umum Irwan Basyir. Tapi, setelah seorang dokter meneliti sampel air itu kemarin siang, teka-teki tentang air merah itu pun mulai terjawab," ujar Karim.

Dokter yang dimaksud Karim adalah Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Simuelue, Armidin. Ia memeriksa di laboratorium dinkes setempat sebotol sampel air hujan berwarna merah yang kebetulan ditampung salah seorang warga Seuneubok, Teupah Selatan, saat hujan mengguyur atap rumahnya.

Hujan itu hanya berlangsung sekitar lima menit, sejak pukul 11.00 WIB, Kamis siang. Kebetulan di Seuneubok rumah penduduknya jarang-jarang, sehingga dari tujuh rumah yang diguyur hujan, hanya enam rumah yang air cucuran atapnya merah.

Rumah-rumah tersebut adalah rumah bantuan untuk korban gempa/tsunami yang dibangun UN Habitat pada 2008. Semua rumah itu beratap seng genteng warna merah marun.

Dokter Armidin menduga, setelah sekian lama diterpa terik matahari, tiba-tiba terjadi hujan, lapisan terluar cat seng genteng dari enam rumah itu pun luntur dan menguap, lalu bercampur dengan air hujan, sehingga air yang ditampung dari cucuran atap itu semuanya berwarna merah.

Asumsi itu dibangun dr Armidin, setelah sampel air yang dia periksa ternyata tidak mengandung zat polutan berbahaya, tidak ada sel hidup, melainkan hanya mengandung zat besi campur partikel zat pewarna. Menurut Armidin kepada Kabag Humas Pemkab Simeulue, itu terjadi karena setelah kemarau sekian lama, terjadi penguapan warna dari atap seng genteng yang berwarna merah itu. Ketika hujan turun, maka partikel zat besi dan zat pewarna itu tercampur (mixing), sehingga hujannya berwarna merah.

Sebelum diperiksa di laboratorium, kata Abdul Karim, sampel air yang ditampung pemilik rumah bantuan itu agak bau, seperti aroma belerang (sulfur). "Tapi, setelah diperiksa Dokter Armidin, ternyata penyebab air hujan itu jadi merah justru karena bercampur dengan partikel uap seng genteng yang memang berwarna merah marun," kata Karim.

Secara kasat mata, lanjut Karim, warna air hujan yang turun dari cucuran atap enam rumah warga itu memang merah. Tapi ia kurang sependapat bila disebut merahnya dominan, sehingga mirip darah. "Merah iya, tapi merahnya lebih muda. Karena warnanya merah, lalu cerita yang berkembang dari mulut ke mulut pun menyebutkan warnanya mirip darah, padahal nggak begitu mirip," tegas Karim.

Begitupun, Karim menerima jalan pikiran dan kesimpulan dr Armidin yang menguji sampel hujan merah itu di labkes setempat. Sebab, dari tujuh rumah yang diguyur hujan siang itu di Desa Seuneubok, hanya enam yang air dari cucuran atapnya berwarna merah. "Atap rumah yang satu itu juga beratap seng genteng merah, tapi saat hujan lokal menerpanya, warna hujannya tidak berubah jadi merah," demikian Karim. (*)


TAK MENGANDUNG DNA

Fenomena ini bukanlah yang pertama kali. Hujan yang disebut-sebut Blood Rain atau Red Rain pernah terjadi di Kerala, India pada 2001. Hingga kini, belum ada penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi meski sejumlah hipotesa berusaha mengungkap penyebab kejadian tersebut.

Selama bertahun-tahun ilmuwan berusaha memecahkan misteri tersebut. Ada yang mengatakan adanya invasi alien atau mahluk asing. Namun, The Guardian yang menulis pada Maret 2006 menulis jika hujan berwarna merah itu tidak mengandung DNA.

Sejumlah investigasi yang dilakukan menduga warna merah yang turun saat hujan adalah debu yang terbawa dari padang Arabia dan terjatuh di Kerala.

Tetapi peneliti lainnya membantah. Godfrey Louis, seorang dokter di Universitas Mahatma Gandhi di Kottayam, menyatakan kesimpulan bahwa itu adalah debu tak masuk akal. "Jika Anda melihat partikel di dalam mikroskop Anda melihat tak ada debu dan hanya sejumlah hewan bakterial.

Louis malah punya penjelasan lebih edan lagi. Ia menyatakan, hujan itu akibat komet yang melintas dan bumi kejatuhan benda asing di India pada musim panas 2001. ( tribunnews.com )


READ MORE - Terungkap Hujan Darah Di Simeulue Tidak Mengandung DNA Alien