Rumor dan Mitos Seputar Baterai Smartphone

Berikut adalah beberapa mitos tentang baterai smartphone seperti dilansir Shortlist:

Hanya boleh diisi ketika ponsel hampir mati

Saat ini kebanyakan perangkat mobile menggunakan baterai Lithium-ion. Baterai jenis ini membuat Anda tidak perlu menggunakannya hingga baterai habis kemudian mengisinya sampai penuh. Bahkan, baterai Li-ion ini bisa tahan lebih lama jika Anda tidak menguras habis dayanya.

Namun perlu diingat, baterai memang mempunyai masa dan siklus bertahan yang berbeda. Satu siklus dihitung ketika baterai benar-benar habis dan kemudian diisi ulang. Perkiraan Popular Mechanics, baterai Li-ion kemampuannya akan menurun jika sudah mengalami 500 hingga 1500 siklus pengisian.

Hanya boleh menggunakan charger resmi

Baterai Smartphone

Hal ini tidak benar. Memang tampak seperti baterai akan sulit sekali untuk penuh terisi. Faktanya, tidak peduli anda mengisi daya dengan merek apapun, asalkan menggunakan Ampere dan tegangan (volt) yang sama dengan charger standar maka Anda akan mendapatkan pengisian yang baik.

Jangan mengisi ponsel semalaman

Perangkat mobile dirancang untuk bisa membatasi daya yang memaksa masuk setelah baterai terisi penuh. Jadi, ketika baterai sudah penuh, daya yang ditransfer ke baterai smartphone hanya sedikit saja. Namun, tidak berarti smartphone Anda aman untuk di-charge dalam jangka waktu yang lama, lebih dari 12 jam. Ada faktor lain yang mungkin ikut mempengaruhi kondisi smartphone Anda, seperti panas yang dihasilkan dari listrik.

Jangan menggunakan telepon saat sedang diisi

Ini juga merupakan salah satu mitos. Ketika Anda menelepeon saat proses charging, hal ini hanya akan membuat proses charge melambat. Notif kecil seperti sinkronisasi cloud, download update, dan notifikasi masuk merupakan tanda bahwa HP Android Anda tetap harus bekerja ketika di-charge. Jadi mitos HP Android tidak boleh digunakan ketika di-charge tidak selamanya benar.

Mengisi baterai smartphone baru selama 8 jam

Banyak rumor yang mengatakan ketika sebuah ponsel dikeluarkan dari kotaknya harus diisi selama 8 jam sebelum digunakan. Namun itu hanya proses jaman dulu. Dengan teknologi baterai saat ini, hal tersebut sudah tidak diperlukan lagi.

Matikan location service

Untuk menghemat daya baterai biasanya para pengguna akan mematikan lokasi karena dianggap menguras daya baterai. Namun faktanya hal tersebut hanya menghemat baterai anda agar bertahan 1-2 jam lebih lama. Jadi, location service memang banyak memakan daya baterai, namun mematikan location service merupakan cara yang tidak efisien.

READ MORE - Rumor dan Mitos Seputar Baterai Smartphone

Meminum Urin Dinosaurus ?

Para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa setiap tetes air yang kita minum adalah hasil dari sebuah “siklus air” yang telah berlangsung terus menerus selama miliaran tahun.

Artinya, ada kemungkinan segelas air yang kita minum berikutnya sudah pernah dikonsumsi (tepatnya, hasil buangan) seekor doinosaurus atau oleh tetangga kita atau keduanya.

Para pakar di perusahaan air minum Inggris, Severn Trent Water, memberikan penjelasan sebagai berikut ini.

Dinosaurus

  • - Energi panas dari matahari menyebabkan air menguap ke atmosfer dari laut, danau, sungai, dan tanah.
  • - Arus udara yang mengandung uap air naik ke tempat lebih tinggi menuju temperatur yang lebih dingin sehingga menyebabkan kondensasi dan menciptakan awan.
  • - Lebih banyak arus udara menyebabkan awan bergerak mengelilingi bumi, melintasi lautan, dan daratan. Saat menjadi dingin, awan itu mengendap menjadi salju, hujan es, atau tetesan air hujan.
  • - Sebagian besar dari proses tersebut mengembalikan air ke bumi menuju samudera, laut, danau, dan sungai.
  • - Sebesar 97 persen dari air di dunia ini adalah air asin di lautan, dua persen adalah air yang membeku di kutub, dan satu persen lagi adalah air segar yang biasa kita gunakan.
  • - Manusia mengambil air dari sungai, danau, dan dari dalam tanah termasuk mata air, sumur bor, dan sumur.
  • - Sejak abad ke-18, tanggung jawab penyaluran air di berbagai negara di dunia dilakukan bersama oleh pemerintah lokal dan perusahaan swasta.
  • - Air yang diambil ditempatkan dalam jumlah kecil untuk pemakaian pribadi atau di bendungan-bendungan.
  • - Air ini siap untuk didistribusikan dan ditangani oleh perusahaan air minum.
  • - Air ini kemudian diuji oleh lembaga lingkungan hidup dan lembaga inspektorat air minum.
  • - Air ini kemudian didistribusikan menggunakan pipa ke rumah tangga, perkantoran, dan industri.
  • - Air limbah dari rumah tangga, perkantoran, dan insdutri kemudian dibuang ke selokan dan mengalir ke perusahaan air yang membersihkan air itu sebelum dibuang ke sungai.
  • - Dari situlah siklus air tersebut kembali dimulai.

READ MORE - Meminum Urin Dinosaurus ?

Jangan Hidupkan Mesin Terlalu Lama Saat Parkir

Kenapa Mesin Tak Boleh Dihidupkan Terlalu Lama Saat Parkir ? Tentu Anda pernah melihat pemandangan sejumlah mobil mesinnya tetap menyala meski tengah diparkir. Jika diamati, di dalam mobil terdapat sopir atau penumpang di dalamnya sedang menunggu.

Hal itu dilakukan agar fitur pendingin, alias Air Conditioner (AC) mobil tetap dapat berembus, sehingga orang yang berada di dalam mobil tetap nyaman selama menunggu.

Pengendara tersebut, tentu mengira jika kerugian yang bakal dialaminya hanya dari segi pemborosan bahan bakar minyak (BBM). Padahal, tidak demikian.

Jangan Hidupkan Mesin Terlalu Lama Saat Parkir

Kondisi tersebut jauh dari harapan, terutama bagi mobil dengan emisi Euro2 yang dilengkapi catalytic converter. Sebab, jika terlalu panas, komponen yang berfungsi sebagai alat penurun emisi gas buang tersebut, justru tidak dapat bekerja dengan maksimal. Bahkan, catalytic converter yang terlalu panas dapat memicu kebakaran, jika berada di dekat bahan-bahan yang mudah terbakar.

Secara teknis, sebenarnya pemanasan suhu pada catalytic converter memang disengaja. Itu sebabnya, komponen ini ditempatkan setelah exhaust manifold agar terkena imbas dari gas buang mesin yang panas. Pada saat panas itulah, catalytic converter dapat berfungsi sebagai katalis dalam mereduksi gas buang, seperti Hidrokarbon, Karbonmonoksida, Nitrogen Oksida.

Dilansir AstraWorld, Selasa 10 November 2015, meski bekerja saat panas, suhu pada catalytic converter tidak boleh melebihi ambang batas yang telah ditentukan, yakni sekira 400-500 derajat celcius. 

Suhu komponen ini akan terjaga dengan adanya embusan angin, saat mobil berjalan. Itu sebabnya, jika mesin ber-catalytic converter dipanaskan dalam waktu lama pada kondisi mobil berhenti atau parkir, kenaikan suhunya akan melebihi ambang batas aman. Selanjutnya, catalytic converter membara seperti arang yang siap membakar.

Agar suhu catalytic converter tidak memanas melebihi ambang batas, gunakan mobil sesuai buku panduan. Di buku panduan tercantum keterangan, jangan memanaskan mesin atau menghidupkan kendaraan dalam kondisi diam lebih dari 20 menit. 


READ MORE - Jangan Hidupkan Mesin Terlalu Lama Saat Parkir