Wow ... Ada Type Ex Seharga Rp 1 miliar ... !!!

Wow ... Ada Type Ex Seharga Rp 1 miliar. Tanda type ex di buku rekening Amiruddin Rustan yang diperlihatkan Anggota Panitia Khusus Hak Angket DPR RI tentang skandal Bank Century terbilang tak sedikit.

Tanda berwarna putih pada buku rekening Amiruddin Rustan ini menutup kode transaksi keuangan Amiruddin Rustan. Kode nilai transaksi yang ditutupi ini sebesar Rp 1 miliar.

"Yang di type ex itu ada yang nilainya Rp 1 miliar, ada yang Rp 500 juta dan ada yang Rp 350 juta," ucap Anggota Pansus asal Partai Hanura Akbar Faisal di Jakarta.

Selain menutupi transaksi yang lumayan besar, menurut Akbar, tanda type ex ini juga dibumbuhi tanda panah. "Ada tanda panah dari tanggal ke nominal rekening. Ini yang membuat saya bingung," jelasnya seraya mengaku, hingga kini belum menemukan motif di balik tanda type ex tersebut.

Pansus Klarifikasi Rekening Amirudin Rustan (Foto: detiknews.com)

"Saya belum tahu motifnya karena penjelasannya tidak lengkap," ungkapnya.

Saat pemeriksaan di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan itu, Jumat (12/2) lalu, Akbar sempat menanyakan alasan penghapusan sejumlah transaksi perbankan yang tertera di buku rekening Amiruddin Rustan. Tak berbelit, Amiruddin menegaskan, tanda type ex sekedar kesalahan tulisan belaka.

Pansus pun diperlihatkan data rekening koran untuk menyesuaikan rekening yang tertera di buku rekening yang dihapus dengan type ex tersebut.

Namun Anggota Pansus asal Partai Gerindra Ahmad Muzani juga menjelaskan, tanda type ex yang tertera di buku rekening Amiruddin bukan hal subtantif pemeriksaan Pansus. Pasalnya, tanda type ex ini hanya sekedar kolom kode transaksi keuangan.

"Ada lima bagian yang di-type ex, dan ini yang di-type ex bukan di kolom jumlah atau transfer," ujarnya.

Masalah subtantif yang menjadi keganjilan setelah memeriksa Amiruddin Rustan, lanjut Muzani adalah menyangkut perbedaan temuan fakta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan fakta buku rekening maupun rekening koran Amiruddin Rustan perihal pencairan dana pada 12 Maret 2009 dan 29 Juli 2009.

"Sekitar Januari-Februari (2009), PPATK mencatat ada transaksi atas nama AR sebanyak 3 kali kurang lebih Rp 10 miliar. Tapi Amiruddin Rustan tidak mengakui transaksi karena saat itu terjadi pemblokiran," terangnya.

Sebelumnya, PPATK menemukan transfer sebanyak dua kali yang dilakukan Amiruddin pada 12 Maret 2009. Dua transaksi dari Bank Century ini ditujukan ke rekening BNI Cabang Matoangin Makassar dan Bank Mandiri, atas nama istri Amiruddin, Fransisca Doli Wijaya. Totalnya mencapai Rp 2 miliar.

PPATK juga menemukan, pada tanggal 29 Juli 2009 terjadi transfer sebesar Rp 8 miliar dari Bank Century Mas Cabang Makassar dengan nomor 4100-0000292788-101 ke Bank BNI Cabang Mattoangin, atas nama Amiruddin sendiri.

Atas perbedaan data tersebut, Muzani menegaskan, Pansus akan mengejar dokumen ke Bank Indonesia dan PPATK untuk mengklarifikasi temuan fakta di lapangan. "Kalau dokumen BI dan PPATK pararel dan semuanya cocok, maka kita akan kembali kepada Amiruddin Rustan, karena itu berarti ada transaksi illegal," paparnya.( suaramedia.com )



READ MORE - Wow ... Ada Type Ex Seharga Rp 1 miliar ... !!!

Inilah Jam Paling Akurat Di Dunia

Inilah Jam Paling Akurat Di Dunia. Kesempurnaan dalam hal ketepatan waktu semakin mungkin diwujudkan setelah para ilmuwan mengembangkan sebuah jam yang sangat akurat.

Begitu akuratnya, sampai-sampai para penciptanya berani mengatakan, kemungkinan keterlambatan yang ditunjukkan jam ini hanya satu dalam kurun waktu 300 juta tahun.

Jam atom terbaru ini diklaim dua kali lebih akurat dibandingkan dengan jam lonceng yang umumnya digunakan untuk mengatur zona waktu internasional dan sistem satelit.

Beberapa spesifikasinya hampir sama dengan jam jenis atom stratium yang sebelumnya pernah diciptakan di University of Colorado.

Ilmuwan Di Colorado Menciptakan Jam Yang Diklaim Sebagai Jam Terakurat Di Seluruh Dunia (Foto: Google)

Namun jam atom terbaru mempunyai kemampuan memanfaatkan kekuatan alam, memiliki ketepatan waktu yang konsisten serta terdapat getaran atom yang memantau setiap yang berjalan.

Bagaimanapun "efek pendulum" pada atom lebih konsisten jika menggunakan sinar laser dan membekukannya pada suhu hampir 273 derajat, dimana temperatur tersebut dapat menghentikan resonansi.

"Di dalam atom terdapat bagian inti dan beberapa elektron yang berputar mengitari orbit di sekitar inti atom," ujar Professor Jan Thomsen, ahli fisika bidang nuklir dari University of Copenhagen yang turut serta dalam studi ini.

"Dengan memanfaatkan cahaya laser kita dapat menggerakkan elektron berayun di antara kedua orbit, hal yang mengakibatkan efek pendulum pada jam atom".

Karena tingkat akurasinya, perangkat ini memiliki potensi untuk mengukur jarak terjauh sekalipun, seperti jarak antargalaksi di luar angkasa. Untuk itulah para ilmuwan berniat untuk mengembangkan perangkat ini lebih jauh lagi.

"Kami berharap dapat membuat jam dengan kekuatan atom (atomic clock) yang memiliki tingkat pengukuran tinggi," ujar Thomsen. (Infogue.com) www.suaramedia.com


READ MORE - Inilah Jam Paling Akurat Di Dunia

Heboh... !!! Tapak Kaki Raksasa Di Aceh

Heboh... !!! Tapak Kaki Raksasa Di Aceh. Ribuan warga dari berbagai desa di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, berduyun-duyun menyaksikan tapak kaki berukuran raksasa di pinggir Sungai Tamiang, Desa Gelung, Kecamatan Seruway.




"Itu merupakan fakta, dan saya sendiri menyaksikan sebuah tapak kaki berukuran panjang 95 centimeter dan lebar 40 centimeter di pinggir Sungai Tamiang," kata Camat Kecamatan Seruway, Asra, saat dihubungi dari Banda Aceh, Jumat (12/2/2010) malam. Ia menyebutkan informasi tentang adanya tapak kaki mirip tapak kaki kiri manusia, namun ukurannya cukup besar itu, tersebar begitu cepat, sehingga masyarakat antusias berbondong-bondong menyaksikannya.

Asra menceritakan, kronologis ditemukan tapak kaki "raksasa" itu berawal dari seorang petani yang sedang menanam padi di areal sawahnya di desa tersebut pada Kamis (11/2) petang. "Awalnya, petani itu melihat sekitar 12 ekor sapi yang masuk ke areal sawah, kemudian petani tersebut mencoba mengusirnya.

Namun, tiba-tiba sapi itu hilang dari pandangan mata warga tersebut," kata dia menjelaskan. Kemudian, petani tersebut kaget ketika menyaksikan sebuah tapak kaki berukuran besar dan temuannya langsung dilaporkan kepada warga lainnya. Selanjutnya, warga Desa Gelung berbondong-bondong menyaksikan tapak kaki raksasa yang ada di pinggir Sungai Tamiang.

Informasi tersebut terus berkembang sampai ke Kuala Simpang, ibukota Aceh Tamiang, sekitar 550 kilometer timur Kota Banda Aceh. Asra menjelaskan, sejak Jumat (12/2) pagi, ribuan warga dari berbagai kecamatan di Aceh Tamiang berbondong-bondong ingin menyaksikan fakta langka berupa tapak kaki raksasa di desa tersebut.

Menurut informasi, tapak kaki raksasa seperti itu pernah muncul di Desa Paya Udang, desa tetangga Gelung sekitar 1987. "Menurut cerita para orangtua, munculnya tapak kaki raksasa itu pernah terlihat di Desa Paya Udang. Munculnya tapak kaki raksasa dipahami masyarakat sebagai sebuah peringatan," kata Camat Asra. ( kompas.com )


READ MORE - Heboh... !!! Tapak Kaki Raksasa Di Aceh

Ular purba ini adalah terbesar dari yang pernah ada

Ular purba ini adalah terbesar dari yang pernah ada -- Jurnal Nature memuat laporan temuan fosil ular yang setelah diukur, reptil itu bak monster boa. Tebal tubuhnya hingga setinggi pinggul orang dewasa dan panjangnya sepadan badan bus kota. Ular itu bernama Titanoboa cerrejonensis atau raksasa boa dari Cerrejon (kawah besar bekas tambang batu bara di Kolombia).

Tim peneliti yang dipimpin Jason Head dari University of Toronto di Mississauga, Kanada, itu menerapkan hubungan matematis antara ukuran dan panjang tubuh vertebrata untuk mencari gambaran fisik ular itu semasa hidupnya, 58-60 juta tahun lalu. Mereka bekerja di Florida Museum of Natural History, University of Florida, di Gainesville, tempat fosil-fosil itu selama ini tersimpan.

Di antara tulang belulang fosilnya itu diduga ada pula fosil tulang yang menjadi mangsanya. Dengan hasil pengukuran yang menunjukkan panjang tubuh 13 meter dan bobot lebih dari satu ton itu, Titanoboa memang lebih mirip monster. "Dengan tebal tubuhnya yang bisa setinggi pinggul orang dewasa, ular purba ini adalah terbesar dari yang pernah ada," kata Profesor David Polly, anggota tim peneliti, dari Indiana University, Amerika Serikat.

Selama ini kita mengenal anaconda hijau, yang bobotnya hampir 250 kilogram, sebagai jenis ular terbesar di dunia. Sedangkan untuk rekor ukuran panjang, python adalah rajanya (10 meter).

Titanoboa diduga merupakan saudara tua boa. "Tapi, mirip anaconda, ia kemungkinan menghabiskan banyak waktunya di dalam air," kata Polly. Dengan ukurannya itu, Polly juga memastikan bahwa jenis ular itu butuh santapan dengan ukuran yang super pula. "Apa tepatnya mangsanya itu, kami belum tahu. Bisa jadi ikan besar atau buaya."

Harry Greene, peneliti spesialis ular di Cornell University, New York, Amerika Serikat, menyatakan temuan ular titanik dari Kolombia itu sangat menarik. Menurut dia, para ahli herpetologi di dunia sudah berdebat selama bertahun-tahun tentang ukuran maksimum yang bisa dicapai oleh pertumbuhan seekor ular. "Dugaan yang ada, yang juga masih diperdebatkan, adalah tidak sampai 12,3 meter," kata Greene.

Dalam penelitiannya, Head, Polly, dan lainnya juga mencoba memanfaatkan ukuran yang didapat untuk memperkirakan suhu Bumi saat itu di Amerika Selatan yang tropis. Para ahli paleontologi telah sejak lama mentesiskan bahwa suhu bergerak naik-turun menurut masa geologinya.

Gerakan itu juga diikuti oleh batas atas suhu dalam tubuh hewan berdarah dingin (poikilotherms) seperti ular dan kawan-kawannya dalam keluarga reptil. Berbeda dengan mamalia, metabolisme hewan poikilotherm sedikit-banyak memang dikendalikan oleh suhu rata-rata lingkungannya.

Mereka tidak bisa meregulasi sendiri--hingga batas-batas tertentu--suhu tubuhnya. Akibatnya, reptil-reptil saat ini yang hidup di iklim tropis berukuran lebih besar daripada mereka yang hidup di lintang tinggi yang lebih dingin.

Dari fosil Titanoboa, diduga suhu udara di ekuator 58-60 juta tahun lalu lebih hangat daripada saat ini. Selisihnya 3-4 derajat Celsius. "Besaran suhu itu menunjukkan hutan hujan tropis Kolombia saat itu jauh lebih panas daripada hutan hujan tropis modern mana pun di dunia," ujar Carlos Jaramillo, peneliti yang ikut dalam ekskavasi di Kolombia.

Jika hitung-hitungan itu tepat, bisa berarti kabar baik. Simulasi tentang pemanasan global memperhitungkan laju kenaikan suhu udara di muka Bumi ini bervariasi, 1,8-4 derajat Celsius hingga 2100 nanti. "Jika ular itu benar bisa sebagai penuntun, hutan hujan tropis saat ini bisa tetap bertahan menghadapi pemanasan global," kata Jaramillo.wuragil/bbc/afp/ap


READ MORE - Ular purba ini adalah terbesar dari yang pernah ada

Burung Tertua Jadi Kunci Misteri Dinosaurus

Burung Tertua Jadi Kunci Misteri Dinosaurus - Makhluk dengan gigi runcing, cakar tajam serta suatu ciri yang membingungkan sekali lagi telah ditunjukkan dan semua mengarah pada dinosaurus, bukan seekor burung, menurut laporan Daily Mail.


Haplocheirus, yang hidup 160 juta tahun lalu, adalah jenis paling tua dari kelompok burung eksentrik seperti dinosaurus, yang disebut Alvarezsauroids.(SuaraMedia News)
Haplocheirus, yang hidup 160 juta tahun lalu, adalah jenis paling tua dari kelompok burung eksentrik seperti dinosaurus, yang disebut Alvarezsauroids.(SuaraMedia News)


Haplocheirus Sollers hidup 15 juta tahun sebelum ditemukannya burung terbang pertama, Archaeopteryx dan mendukung teori bahwa burung berevolusi secara mandiri - seperti dinosaurus.

Halopcherius Sollers hidup 160 juta tahun lalu dan telah mematahkan mitos yang menyatakan bahwa burung berevolusi dari dinosaurus.

Sebuah kerangka fosil lengkap dari dinosaurus sepanjang 10 kaki telah ditemukan para ilmuwan selama ekspedisi ke gurun Gobi di China pada 2004 silam.

Keistimewaan perbedaannya adalah cakar besar pada setiap tangannya yang memungkinkan digunakan untuk menggali.

Alvarezsaurids merupakan jenis burung yang telah ditemukan selama beberapa tahun, dan sejak penemuannya pada 1920-an, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah jenis ini benar-benar dinosaurus.

Kemudian banyak yang bersikeras tentang Alvarazsaurids, yang memiliki ukuran lebih kecil dari Haplocheirus, jenis burung yang sesungguhnya tidak bisa terbang.

Penemuan fosil baru tersebut telah meredakan perdebatan, memastikan identitas dinosaurus mereka tanpa keraguan, dan juga telah mengatasi kesenjangan penting dalam pengetahuan mengenai evolusi burung.

Kebanyakan para ilmuwan meyakini jenis burung modern adalah jenis keturunan langsung dari dinosaurus berkaki dua pemakan daging. Namun terdapat sejumlah pandangan berbeda bahwa burung berevolusi secara tersendiri.


Mereka yang menentang teori 'dinobird' menunjukkan fakta bahwa semua contoh yang paling jelas dari jenis burung seperti dinosaurus hanya ada jutaan tahun setelah Archaeopteryx. Evolusi burung telah berkembang jauh bahkan sebelum semua itu eksis.

Haplocheirus menentang kecenderungan ini, karena mereka hidup jauh sebelum adanya burung pertama. Para peneliti kini meyakini, fosil tersebut menunjukkan berbagai jenis burung dan burung seperti dinosaurus yang telah menyimpang dalam periode akhir Jurassic, sekitar 160 tahun lalu.

Para ilmuwan meyakini Haplocheirus mewakili jenis berbeda dari silsilah dinosaurus dan burung.

Nenek moyangnya adalah dinosaurus yang terus berevolusi ke dalam sejumlah kelompok, termasuk satu jenis yang masih tersisa hingga kini sebagai burung modern.

"Adalah seperti penemuan luar biasa dalam keluarga anda yang menggantikan masa silsilah anda," ujar Jonah Choiniere dari Universitas Washington.( suaramedia.com)


READ MORE - Burung Tertua Jadi Kunci Misteri Dinosaurus