Palaeeudyptes, salah satu penguin raksasa yang hidup 28 juta tahun silam.- Penguin tak selamanya mendiami benua terdingin di dunia. Sebuah studi menunjukkan bahwa burung yang seolah tengah mengenakan tuksedo itu ada kemungkinan mengembangkan kemampuannya untuk mempertahankan panas selama mungkin ketika mereka masih tinggal di wilayah dengan iklim hangat.
Adaptasi penting yang membantu penguin modern menginvasi perairan dingin Antartika dalam 16 juta tahun terakhir adalah apa yang disebut humeral arterial plexus, jaringan pembuluh darah yang membatasi hilangnya panas melalui sayap.
Palaeeudyptes, salah satu penguin raksasa yang hidup 28 juta tahun silam.
Plexus mengalirkan darah ke dalam tubuh dari sayap setelah darah tersebut mengalir dari tubuh ke sayap. Darah yang lebih dingin dari sayap, yang menjadi dingin di dalam air, dipanaskan oleh darah lebih hangat dari tubuh, sehingga panas dapat dipertahankan.
Untuk mengetahui bagaimana struktur anatomi itu berkembang, para ilmuwan menyelidiki tujuh spesies penguin hidup dan 19 spesies yang telah punah. Pada spesimen hidup, mereka menemukan plexus meninggalkan celah dalam humerus, tulang lengan atas. Mereka dapat melihat kapan struktur itu mulai muncul pada spesies yang telah punah dari catatan fosil.
Mereka menemukan bahwa plexus muncul sekitar 49 juta tahun lampau, ketika planet ini tengah melewati fase rumah kaca yang hangat karena begitu banyaknya gas pemanasan global yang dipompakan ke atmosfer, kemungkinan oleh gunung-gunung api. "Saya mulai penelitian dengan berpikir kami akan menghubungkan kemampuan menyimpan panas pada penguin dengan pendinginan global yang terjadi pada masa Eocene-Oligocene, sekitar 34 juta tahun lalu," kata Daniel Thomas, ahli paleontologi di University of Cape Town di Afrika Selatan.
Para ilmuwan menduga plexus pertama kali dikembangkan untuk membantu burung itu menyimpan energi selama mereka harus lama berenang mencari makan di air yang dingin, bersamaan dengan perubahan struktur kerangka yang mendukung kemampuan mengapung dan mengurangi gaya gesek, meningkatkan kemampuan menyelam, serta berenang jarak jauh. Ketika iklim global mendingin, plexus menemukan fungsi baru, kunci keberhasilan penguin menginvasi lapisan es Antartika. "Penguin telah mendiami belahan bumi selatan dalam 40 juta tahun terakhir karena toleransi mereka terhadap air dingin," kata Thomas. ( tempointeraktif.com )
Adaptasi penting yang membantu penguin modern menginvasi perairan dingin Antartika dalam 16 juta tahun terakhir adalah apa yang disebut humeral arterial plexus, jaringan pembuluh darah yang membatasi hilangnya panas melalui sayap.
Palaeeudyptes, salah satu penguin raksasa yang hidup 28 juta tahun silam.
Plexus mengalirkan darah ke dalam tubuh dari sayap setelah darah tersebut mengalir dari tubuh ke sayap. Darah yang lebih dingin dari sayap, yang menjadi dingin di dalam air, dipanaskan oleh darah lebih hangat dari tubuh, sehingga panas dapat dipertahankan.
Untuk mengetahui bagaimana struktur anatomi itu berkembang, para ilmuwan menyelidiki tujuh spesies penguin hidup dan 19 spesies yang telah punah. Pada spesimen hidup, mereka menemukan plexus meninggalkan celah dalam humerus, tulang lengan atas. Mereka dapat melihat kapan struktur itu mulai muncul pada spesies yang telah punah dari catatan fosil.
Mereka menemukan bahwa plexus muncul sekitar 49 juta tahun lampau, ketika planet ini tengah melewati fase rumah kaca yang hangat karena begitu banyaknya gas pemanasan global yang dipompakan ke atmosfer, kemungkinan oleh gunung-gunung api. "Saya mulai penelitian dengan berpikir kami akan menghubungkan kemampuan menyimpan panas pada penguin dengan pendinginan global yang terjadi pada masa Eocene-Oligocene, sekitar 34 juta tahun lalu," kata Daniel Thomas, ahli paleontologi di University of Cape Town di Afrika Selatan.
Para ilmuwan menduga plexus pertama kali dikembangkan untuk membantu burung itu menyimpan energi selama mereka harus lama berenang mencari makan di air yang dingin, bersamaan dengan perubahan struktur kerangka yang mendukung kemampuan mengapung dan mengurangi gaya gesek, meningkatkan kemampuan menyelam, serta berenang jarak jauh. Ketika iklim global mendingin, plexus menemukan fungsi baru, kunci keberhasilan penguin menginvasi lapisan es Antartika. "Penguin telah mendiami belahan bumi selatan dalam 40 juta tahun terakhir karena toleransi mereka terhadap air dingin," kata Thomas. ( tempointeraktif.com )
Blog : Surau Tingga || Judul : Palaeeudyptes, salah satu penguin raksasa yang hidup 28 juta tahun silam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar