Beginilah Jika Badak Dimakan Api Cemburu --Asmara dan cemburu bukan milik manusia saja. Badak sumatera ternyata punya persoalan yang sama. Paling tidak, itulah yang terjadi pada badak betina di Suaka Badak Sumatera.
Menurut seorang dokter hewan di Suaka Badak Sumatera, Eliza Jinata, dua ekor badak betina bernama Bina dan Rosa kurang akur. Keduanya saling cemburu jika pejantan bernama Andalas mendekati salah satunya. "Tandanya mengendus-endus seperti marah dan gelisah," ujarnya di Bandung, Kamis, 24 Mei 2012. Namun dengan seekor badak betina lainnya, Ratu, kedua betina yang masih muda itu tak punya masalah.
Di suaka badak Sumatera kelolaan Yayasan Badak Indonesia di Lampung itu, ada 4 ekor badak. Seekor jantan, dan tiga betina. Mereka hidup dalam suaka, yaitu kawasan hutan yang dibatasi pagar kejut listrik. Luas area suaka badak itu sekitar 100 hektar. Tiap ekor mendapat luas wilayah jelajah 10 hektar.
Eliza menggambarkan, bentuk suaka itu seperti lingkaran. Di tengahnya, menjadi area pertemuan badak sumatera jantan dan betina untuk kawin. Saat ini, pejantan Andalas yang berusia 11 tahun, baru berhasil mengawini Ratu pada Maret 2011 lalu. Kini pengelola tengah menantikan kelahiran anaknya yang diperkirakan pada Juni hingga Agustus 2012.
Dua betina, Bina dan Rosa yang usianya lebih muda, belum sreg dengan Andalas. Tiap kali dipertemukan oleh tim dokter dan perawat, keduanya masih saling berjauhan. "Kalau dengan Ratu suka adu moncong dan cula sehingga sering ada luka pada kulit pipi, jidat, cula Andalas bahkan pernah goyang setelah ditabrak Ratu," ucap dokter hewan lulusan Universitas Airlangga itu.
Setiap badak sumatera itu punya karakter berbeda. Andalas yang lahir di kandang Cincinnati Zoo, Amerika Serikat, pada 2001, tergolong kalem dan jinak ke perawat atau dokter. Rosa yang lebih manja, sebelumnya pernah masuk perkampungan penduduk setelah turun dari hutan Bukit Barisan selatan. "Kalau Bina dari Taman Safari, mukanya imut tapi paling galak. Sudah tiga keeper (perawat) yang diseruduk," ujarnya.
Suaka itu bertujuan mengembang biakkan badak sumatera yang terancam punah. Jumlah badak bercula dua itu, kata Eliza, diperkirakan tinggal 170 ekor di Pulau Sumatera. Total di dunia jumlahnya sekitar 200 ekor, sekitar 30 ekor diantaranya berada di Malaysia. ( tempo.co )
Menurut seorang dokter hewan di Suaka Badak Sumatera, Eliza Jinata, dua ekor badak betina bernama Bina dan Rosa kurang akur. Keduanya saling cemburu jika pejantan bernama Andalas mendekati salah satunya. "Tandanya mengendus-endus seperti marah dan gelisah," ujarnya di Bandung, Kamis, 24 Mei 2012. Namun dengan seekor badak betina lainnya, Ratu, kedua betina yang masih muda itu tak punya masalah.
Di suaka badak Sumatera kelolaan Yayasan Badak Indonesia di Lampung itu, ada 4 ekor badak. Seekor jantan, dan tiga betina. Mereka hidup dalam suaka, yaitu kawasan hutan yang dibatasi pagar kejut listrik. Luas area suaka badak itu sekitar 100 hektar. Tiap ekor mendapat luas wilayah jelajah 10 hektar.
Eliza menggambarkan, bentuk suaka itu seperti lingkaran. Di tengahnya, menjadi area pertemuan badak sumatera jantan dan betina untuk kawin. Saat ini, pejantan Andalas yang berusia 11 tahun, baru berhasil mengawini Ratu pada Maret 2011 lalu. Kini pengelola tengah menantikan kelahiran anaknya yang diperkirakan pada Juni hingga Agustus 2012.
Dua betina, Bina dan Rosa yang usianya lebih muda, belum sreg dengan Andalas. Tiap kali dipertemukan oleh tim dokter dan perawat, keduanya masih saling berjauhan. "Kalau dengan Ratu suka adu moncong dan cula sehingga sering ada luka pada kulit pipi, jidat, cula Andalas bahkan pernah goyang setelah ditabrak Ratu," ucap dokter hewan lulusan Universitas Airlangga itu.
Setiap badak sumatera itu punya karakter berbeda. Andalas yang lahir di kandang Cincinnati Zoo, Amerika Serikat, pada 2001, tergolong kalem dan jinak ke perawat atau dokter. Rosa yang lebih manja, sebelumnya pernah masuk perkampungan penduduk setelah turun dari hutan Bukit Barisan selatan. "Kalau Bina dari Taman Safari, mukanya imut tapi paling galak. Sudah tiga keeper (perawat) yang diseruduk," ujarnya.
Suaka itu bertujuan mengembang biakkan badak sumatera yang terancam punah. Jumlah badak bercula dua itu, kata Eliza, diperkirakan tinggal 170 ekor di Pulau Sumatera. Total di dunia jumlahnya sekitar 200 ekor, sekitar 30 ekor diantaranya berada di Malaysia. ( tempo.co )
Blog : Surau Tingga || Judul : Beginilah Jika Badak Dimakan Api Cemburu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar