Google menyambut baik keputusan US Treasury yang membolehkan raksasa mesin pencari itu mengekspor layanan komunikasi ke sejumah negara yang sebelumnya dilarang. Negara tersebut diantaranya Iran, Sudan dan Kuba.

Bob Boorstin, Google Director of Policy Communication mengatakan, Google kemungkinan akan memberikan layanan seperti Google Earth maupun instant messaging Google Talk ke negara-negara tersebut.

"Keputusan ini adalah sebuah prestasi," kata Boorstin seperti dilansir Celullar-news, Rabu (10/3/2010).

"Kami berharap layanan kami akan membantu setiap orang dan aktivis Hak Asasi Manusia di seluruh dunia," tambah Boorstin.

U.S. Treasury Department mengubah kebijakkan perdagangan ke negara-negara tersebut. Layanan e-mail dan Messaging service menurut US Treasury adalah hak asasi manusia.

Google sendiri diketahui sering berurusan dengan sejumlah negara terkait layanan-layanannya yang dinilai mengancam pemerintahan di suatu negara. januari lalu, China berseteru dengan Google, karena sejumlah akun para aktivis HAM dan jurnalis internasional dibobol oleh Hacker di China. Belum lagi aturan sensorship yang diberlakukan di China membuat Google gerah dan menyatakan akan hengkang dari China.

Boorstin mengungkapkan kebijakan sensorsip internet merupakan upaya represif suatu pemerintahan dan dapat dikategorikan melanggar hak asasi manusia. "kai memikirkan jika kami keluar dan menarik diri dari China maka sama saja kami menjauhkan masyarakat China dari sebuah tools yang sangat berharga bagi mereka," tutp Boorstin. ( okezone.com )