Yang unik dari penemuan terbaru fosil mammoth di Siberia

Yang unik dari penemuan terbaru fosil mammoth di Siberia - Ada yang unik dari penemuan terbaru fosil mammoth di Siberia. Selain tubuhnya yang masih terawetkan utuh, hewan purba yang hidup di zaman es tersebut memiliki rambut berwarna pirang agak merah muda (blonde stroberi).

Yuka, nama fosil mammoth remaja tersebut, ditemukan di sebuah tebing beku di Siberia, Menurut para ilmuwan, Yuka memberikan pemahaman penting tentang rahasia hewan raksasa berbentuk mirip gajah yang selama ini belum diketahui, seperti rambut dan warna matanya.


http://image.tempointeraktif.com/?id=60866&width=475


Para ilmuwan yang memeriksa tubuh Yuka menemukan banyak misteri. Tubuh fosil itu, misalnya, menunjukkan manusia purba diduga kuat mencuri sisa bangkai Yuka selepas mati dimangsa singa. Hal itu diketahui dari luka konsisten pada tubuh mammoth yang diduga kuat akibat serangan manusia dan singa.

Jika benar, temuan itu akan menjadi bukti pertama adanya interaksi antara mammoth dan manusia purba yang pernah ditemukan di daerah tersebut.

Yuka diperkirakan berusia tiga sampai empat tahun ketika mati dan masih memiliki bantalan kaki dan rambut yang tumbuh di sela-selanya. Para ilmuwan memperkirakan Yuka terkubur dalam es selama lebih dari 10 ribu tahun. Tubuh Yuka berikut cidera yang dialaminya terawetkan dengan baik di dalam es.

Kevin Campbell, profesor fisiologi lingkungan dan evolusi di University of Manitoba, Kanada, mengatakan satu hal paling mencolok tentang Yuka adalah warna pirang-stroberi rambutnya.

"Mammoth-mammoth sebelumnya memiliki rambut yang lebih gelap. Sempat ada kemungkinan rambut mammoth berwarna lebih terang saat para ilmuwan pada 2006 menganalisis gen dari tulangnya," ujar Campbell.

Dia mengatakan, temuan fosil Yuka bakal membantu para ahli menentukan adanya variasi warna mata dan rambut di antara populasi mammoth. "Ini adalah temuan yang sangat langka dan memiliki makna besar," kata dia.

Pakar lain menyoroti pentingnya cidera serius yang dialami Yuka. Cidera itu mengindikasikan manusia purba mungkin telah rebutan dengan predator lain untuk mencuri bangkai Yuka. Mereka menunjukkan Yuka muda memiliki kaki yang baru saja patah dengan luka serius, serta goresan luka yang lebih tua yang mungkin menunjukkan mammoth tersebut pernah selamat dari serangan predator sebelumnya.

Tubuh Yuka tidak hanya menunjukkan kerusakan konsisten akibat serangan singa, tapi juga memiliki tanda bekas potongan dan bukaan yang hanya mungkin dilakukan oleh makhluk yang lebih cerdas, dalam kasus ini adalah manusia purba.

Daniel Fisher, profesor ilmu bumi dan lingkungan di University of Michigan, Amerika Serikat, mengatakan ada bukti-bukti dramatis dari sebuah perjuangan hidup dan mati antara Yuka dan beberapa predator puncak. "Yang lebih menarik, ada petunjuk bahwa manusia purba mungkin mengambil alih pembunuhan Yuka," ujar dia.

Yuka pertama kali ditemukan pemburu gading di Siberia. Fosil tersebut kemudian diambil alih oleh organisasi Mammuthus, sehingga memungkinkan para ahli untuk mulai menganalisanya.

Yuka bukanlah fosil mammoth pertama yang ditemukan, tetapi kondisinya sangat berbeda dengan fosil-fosil sebelumnya. Tubuh Yuka luar biasa terawetkan dengan baik, termasuk jaringan lunak, otot, kulit, dan organ internal yang biasanya jarang ditemukan pada bangkai mammoth. ( tempo.co )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Nikotin Sebagai Obat, Manfaat Dan Bahayanya

Seks sesama jenis antar betina bukan hal yang langka pada Bonobo

Mengenali Gejala Kerusakan Mobil Yang Umum Dan Penyebabnya